Esensinews.com – Masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) tinggal 4 bulan lagi. Pasukan infanteri, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan segera diturunkan.
Menurut Juru Bicara TKN Arya Sinulingga “pasukan infanteri” itu adalah para calon anggota legislatif dari setiap parpol pengusung. Mereka akan melancarkan aksinya mulai Januari 2019.
“Kami punya 150 ribu caleg, sekarang masih pertempuran di udara. Sebentar lagi Januari infanteri akan turun,” ujar Arya di Posko Pemenangan Jokowi-Ma’ruf, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).
Kalau infanteri turun liat aja kata dia. Menurut dia, 9 partai dari 15 bahkan kabarnya PBB akan gabung kita begitu kata Pak Yusril (Ketua Umum PBB Yuzril Ihza Mahendra), berarti ada 10 partai yang turun. Bayangkan 10 partai turun infanteri.
Oleh karena itu tutur dia, “pasukan infanteri” itu diminta melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat.
Semua caleg harus turun ke masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan menyampaikan program kerja yang sudah dilaksanakan pemerintah, didukung dengan para relawan.
“Akan saling support nutupi apa yang tidak dimasuki oleh partai. Dia (relawan) akan dikombinasikan sebagai senjata-senjata yang berbeda. Kami rata-rata caleg adalah di teritorial udah pasti, relawan akan bermain di sektoral,” katanya.
Ditambahkannya, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menerapkan micro targeting. Artinya, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mengandalkan para caleg dengan pendekatan door to door ke masyarakat.
Meski begitu ucap Arya, masa kampanye pada Pilpres 2019 berbeda saat 2014 yang hanya 3 bulan. Sehingga, kata Arya, perlu siasat untuk mengatur masa kampanye yang relatif panjang itu.
“Ini maraton mau nggak mau stamina harus dijaga. Jangan nanti kencang nanti di ujungnya bingung. Kita sesuaikan saja. Kita ini pemain maraton bukan pelari sprint,” tuturnya.
Editor : Syafrizal