Oleh : Ribut Kennedy (Seniman)
Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya yang penting agamanya. Dulu orang berhenti membunuh karena agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama. Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama
Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu. Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusia nya?
Dulu orang belajar agama sebagai modal untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar ilmu lainnya maunya belajar agama saja.
Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya. Yang paling cerdas di antara orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya. Dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.
Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas belajar tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang karena diajarkan pemimpin agamanya. Untuk berdoa supaya lulus.
Ketika agama kehilangan Tuhan. Dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama. Dulu agama ditempuh untuk mencari wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.
Esensi beragama telah dilupakan. Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama. Karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan. Tak kan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak
dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa
Ketika agama kehilangan Tuhan. Agama kini diperTuhan kan. sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan.
Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan. Oleh orang-orang yg merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan mana yang mengajarkan tuk membunuh? Tuhan mana yang mengajarkan tuk membenci? Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak sambil dengan bangga meneriakkan nama Tuhan. Berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika dia menumpahkan darah manusia lainnya.
Ketika agama kehilangan Tuhan. Agama dijadikan senjata tuk menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam dibalik gundukan ayat-ayat dan aturan agama.
Foto : harianbhirawa.com