Esensinews.com – Sejumlah kalangan menilai sosok Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian sangat tegas, cepat, tanggap dan bijaksana dalam menangani konflik.
Apalagi mencopot perwira di Bangka Belitung yang melakukan kekerasan fisik terhadap seorang ibu terduga pencuri di sebuah minimarket di Bangka Belitung.
Orang nomor satu di kepolisian RI ini berharap agar polisi tidak bersikap kasar dan sewenang-wenang dalam menghadapi pelaku tindak pidana. Dan peristiwa ini tak terulang lagi.
“Promoter (profesional, modern dan terpercaya) itu juga terkait budaya arogansi. Jangan sok-sok petugas lalu sewenang-wenang. Budaya kekerasan secara eksesif juga harus ditekan,” kata mantan Kapolda DKI Jakarta ini, di Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018).
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam kejadian di Bangka Belitung, AKBP M Yusuf yang bertugas di Pam Obvit Polda Bangka Belitung adalah pemilik minimarket.
Yusuf terpancing emosi karena perempuan yang diduga mengutil di dalam minimarket dianggap berbohong dan tidak mau mengakui perbuatan.
Meski demikian, Tito memastikan, tindakan Yusuf yang melakukan kekerasan secara fisik terhadap terduga pelaku tidak dapat dibenarkan.
Langkah tegas pun diambil Tito kemudian dengan mencopot Yusuf dan jabatannya. Hal itu berlaku hingga pemeriksaan oleh Propam Polri selesai.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tindakan represif bisa dilakukan jika pelaku melakukan perlawanan.
Apalagi yang mengancam keselamatan jiwa petugas dan masyarakat umum seperti dalam kasus terorisme.
“Bagaimanapun juga, orang yang sudah menyerah, tidak mengancam keselamatan petugas dan orang lain, itu tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Itu prinsipnya,” ujar dia.