Esensinews.com – Merasa jadi ‘Anak Tiri’ dirumah sendiri, Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Desa Teluk Pandan mendatangi PT Indominco Mandiri. Ratusan massa tersebut menggeruduk dan menggelar aksi di kantor cabang PT. Indominco Mandiri pada Kilometer 10, Jalan Poros Bontang – Samarinda, Kecamatan Teluk Pandan , Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Senin (3/9/2018).
Massa yang hadir itu memprotes tentang kebijakan perusahaan yang lebih banyak mengambil kuota tenaga kerja dari luar daerah dibandingkan tenaga kerja dari daerah Teluk Pandan sendiri. Padahal hampir seluruh konsesi lahan perusahaan berbatasan langsung dengan Desa Teluk Pandan.
Selain itu masa yang juga menuntut pihak perusahaan untuk memberdayakan sumber daya manusia (SDM) lokal melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Koordinator aksi Andi Herman Fadli menuturkan aksi damai yang dilakukan merupakan bentuk protes warga Desa Teluk Pandan yang menilai pihak perusahan Indominco selama ini pilih kasih dalam rekrutmen tenaga kerja.
“Kami meminta hak atas tenaga kerja. Selama ini kami selalu bersabar di anak tirikan,selain itu kami minta untuk rekrutmen tenaga kerja harus melibatkan perangkat desa,” seru Andi Herman.
Terkait penyaluran dana CSR sendiri Massa meminta agar program CSR perusahaan diperuntukkan kepada pemuda melalui kegiatan peningkatan kapasitas pemuda yang berbasi ekonomi mandiri. Tuntutan ini merupakan alternatif bagi perusahaan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Teluk Pandan.
“Kalau bisa diberikan bantuan untuk pelatihan kerja dan sejenisnya, lalu dibina untuk permodalan dan seterusnya,untuk infrastruktur harus melalaui BUMDES,” ujarnya.
Mendapat pengawalan ketat dari pihak Polres Kutim dan Kodim 0909/Sangatta, aksi yang dilakukan pada pukul 14.00 Wita tersebut, langsung mendapatkan tanggapan dari pihak perusahaan .
Melalui Head External Relation, PT Indominco Mandiri, Hasto Pranowo mengatakan pihaknya bakal memperbaiki pola rekrutmen tenaga kerja asal Teluk Pandan, pihaknya juga bakal melibatkan perangkat desa dalam proses perekrutan.
Editor :Ady Wiryawan