ESENSINEWS.com – Tokoh nasional Rizal Ramli hadir bersama buruh dalam aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023.
Dalam orasinya Rizal Ramli mengkritik undang-undang omnibuslaw yang ditolak buruh.
Menurutnya alasan adanya undang-undang omnibuslaw di era Jokowi mengada-ada.
Baca Juga: Respons Pengamat Terkait Survei LPI Capres Ideal Versi Emak-Emak, Ini Penjelasannya
“Alasan omni cilaka ini mengada-ada, fiktif. Karena tidak ada kepentingannya,” tandasnya.
Rizal mengatakan pembuata undang-undang omnibuslaw dengan alasan situasi ekonomi yang genting bohong belaka.
Pasalnya ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 4 persen. Menurutnya kategori ekonomi genting jika pertumbuhannya minus.
Baca Juga: Dua Pejabat Kementerian ESDM Digelandang ke dalam Penjara Terkait Korupsi Tambang Ore Nikel
“Wong ekonominya tumbuh 4 persen . Ekonomi baru genting, ekonomi tumbuhnya negatif seperti tahun 98 minus 12,7 persen. Itu genting,” jelasnya.
“Baru genting kalau ada krisis moneter, rupiah anjlok dari Rp2.500 ke Rp15 ribu. Genting kalau misalnya APBN sudah bangkrut. Jadi ini alasan yang mengada-ada. Fiktif dan membohongi rakyat,” imbuh Rizal.
Lebih lanjut mantan Menteri Keuangan ini juga menampil alasan pembuatan undang-undang omnibuslaw untuk memangkas birokrasi.
Baca Juga: Kata Ayah David Ozora tentang Ditundanya Sidang Tuntutan Mario Dandy dan Shane Lukas
Justru yang terjadi, menurutnya, perizinan untuk UMKM semakin sulit.
“Justru yang terjadi undang-undang untuk UMKM semakin ribet. Kalau dia ribet jadi peluang untuk sogok menyogok para pejabat,” ujarnya.
Setelah tiga tahun diberlakukan undang-undang omnibuslaw juga tidak meningkat investasi keculai di sektor pertambangan.
Baca Juga: Komisi D DPRD DKI Dukung Pj Gubernur Heru Batalkan ITF
Dia membandingkan dengan negara lain yang mampu menghadirkan investasi besar tanpa adanya undang-undang omnibuslaw.
“Hey…Jokowi lu belajar dulu dari Vietnam. Hey…Jokowi lu belajar dulu dari India. Hey…Jokowi lu belajar dulu dari Thailand. Kagak ada itu undang-undang cilaka di situ,” ungkapnya.
Jokowi dianggap telah memiskinkan rakyat dan buruh melalui kebijakan-kebijakannya. Dia mencontohkan peningkatan upah yang lebih rendah dari nilai inflasi makanan.
Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Setuju Penghapusan Kredit Macet bagi Pelaku UMKM, Tahap Awal Plafon Maksimal Rp500 Juta
“Ngaku negara Pancasila ngaku negara kemanusiaan dia paksan upah buruh naik lebih rendah dr inflasi makanan. Itu namanya pemerintah Jokowi ngajak kita semua miskin berjamaah. Dia sendiri sama pejabatnya kagak miskin malah makin kaya,” tegas Rizal.
Ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) melakukam unjuk rasa di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Mereka membawa tuntutan diantaranya agar Presiden Jokowi mencabut UU Cipta Kerja dan UU Kesehatan. ***
