Menurut RR dalam dialog dengan presenter Gigin Praginanto di Radio Bravost Jumat ini, mahasiswa dan pemuda terpanggil turun ke jalan karena lembaga-lembaga negara (eksekutif, legislative dan yudikatif) tidak berfungsi dan sudah mandeg, ‘’Aspirasi rakyat mandeg, Trias Politika sudah mandeg, macet dan tak berfungsi lagi. DPR-RI tidak menjalankan fungsi legislatifnya dan tidak ada lagi checks and balances, hanya menjadi hamba dari kekuasaan’’ kata RR, Menko Ekuin Presiden Gus Dur.
‘’Kondisi Negara dan bangsa ini tenggelam tanpa masa depan, tidak ada lagi harapan. Harga-harga kebutuhan pokok naik dan tarif listrik, gas, pajak semua naik, pemerintah menaikkan harga dan tarif itu sangat vulgar dan sangat kasar. Mahasiswa dan masyarakat sudah kehilangan harapan, maka mereka turun ke jalan berdemonstrasi di mana-mana untuk membebaskan rakyat dari penderitaan akibat salah urus Negara di era Jokowi. Demonstrasi damai mahasiswa ini, aksi damai ini, akan mengundang simpati dan dukungan masyarakat di dalam dan luar negeri,’’tegas RR.
Pemerintah Jokowi, kata RR mengingatkan, sudah tidak mampu lagi mengendalikan harga-harga, utang terus membesar dan pemerintah gagal memecahkan persoalan rakyat, ekonomi terpuruk dan rakyat sudah kehilangan kepercayaan dan harapan pada pemerintah.
”Syukur,Alhamdulilah bahwa mahasiswa dan pemuda bangkit menerima panggilan sejarah untuk menjebol tembok tembok yang membatasi aspirasi rakyat. Kondisi ekonomi rakyat biasa sudah sangat sulit, kondisi ekonomi hari ini tiga kali empat kali lebih jelek dari Maret 1998, jadi tidak aneh kalau rakyat gelisah, kecewa dan tak ada harapan, sehingga mahasiswa dan pemuda terpanggil berdemo dengan aksi damai. ”kata RR.
Selain itu, mahasiswa menilai, wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden oleh elite penguasa makin menambah kekecewaan dan kejengkelan mahasiswa serta kaum muda. Mahasiswa dan masyarakat menolak perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu karena inskonstitusional dan berkhianat pada negara dan Konstitusi.