Jokowi Bicara Benci Produk Asing, Justru Bangsa Kita Cinta Produk Impor

ESENSINEWS.com - Minggu/27/03/2022
Jokowi Bicara Benci Produk Asing, Justru Bangsa Kita Cinta Produk Impor
 - (Phoyo (Asiacommerce))

Oleh : Jerry Massie (Direktur P3S)

Saya kerap bingung dengan omongan Jokowi yang selama ini kerap tak konsisten.

Baru-baru ini mantan wali kota Solo ini menyemprot 4 menteri yang diketahui di kementerian yang dipimpinnya kerap mengimpor produk asing.

Disatu sisi, beliau berteriak dan menyebut benci produk asing tapi di sisi lain produk asing dibiarkan masuk menggurita di tanah air contoh tenaga kerja asing (TKA) masih menggurita di Indonesia. Sampai-sampai tukang las kereta api listrik saja di impor dari China.

Mana mungkin Jolowi benci produk asing, justru 60 persen produk elektronik semuanya barang impor.

Agak sulit kita menghalangi dan menekan produk asing lantaran kita negara user (pengguna) bukan creator atau pencipta. Pensil saja kita sulit menemukannya.

Sejatinya, Jokowi perlu menghentikan impor pangan. Sampai kini impor bawang putih, garam sampai beras masih marak.

Padahal kita negara penghasil komoditas tersebut.

Tengok saja, garam kita mengimpor 2,36 juta ton pertahun, Bawang putih saja kita harus impor 507 ribu ton pertahun dari China. Beras kita harus mebgimpor 407,7 ton lada tahun 2021. Padahal produksi garam nasional 2020 tercatat 3 juta ton.

Lebih baik, kita mengopimalkan produksi domestik pasti kita tak bergantung produk impor. Sampai impor kedelai dan gula Tercatat pada 2017 produksi gula pasir sebesar 2,12 juta ton. Jumlah itu turun 44,8% menjadi 1,17 juta ton pada 2018. Setahun kemudian pada 2019, produksi gula pasir naik 89% menjadi 2,22 juta ton. Kemudian produksi gula pasir. Jadi kita tak mampu mempertahankan produksi itulah lemahnya bangsa kita.

Jadi, saya pikir agak sulit Jokowi mendesak agar cinta produk lokal justru disatu pihak kita cinta produk asing.

Dalam artikel jurnal berjudul “Dinamika Pengatur Tenaga Kerja Asing di Indonesia” karya Djazuli (2021), tenaga kerja asing paling banyak pada 2020 berasal dari Cina. Jumlahnya sebanyak 35.781 orang atau setara 36,17 persen. Sementara pada 2019, jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia ada 95.168 orang.

Banyak yang masuk tak profesional juga, padahal tenaga kerja anak bangsa bisa dilatih dan di gunakan.

Bisa tak dibayangkan, E-commerce saja kita banyak impor dari Singapura misalkan Shopee, Lazada, Zalora sampai e-ticketing Traveloka. Jadi semua ini produk Singapura.Sampai grab pun produk asal Singapura.

Tapi, semoga saja peryataan keras Jokowi bukan omdo alias omong doang.


Warning: Undefined variable $post in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Warning: Attempt to read property "ID" on null in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Tinggalkan Komentar

Kolom

Mungkin Anda melewatkan ini

Novel Bamukmin Bantah Ustaz Haikal Hassan Ditangkap di Dubai

Novel Bamukmin Bantah Ustaz Haikal Hassan Ditangkap di Dubai

Ini 5 Sikap Generasi Muda Bantik Pasca Perusakan Balai Pertemuan di Minut

Ini 5 Sikap Generasi Muda Bantik Pasca Perusakan Balai Pertemuan di Minut

Ahli Harvard : Kasus Corona Kemungkinan tak Terdeteksi di Indonesia

Ahli Harvard : Kasus Corona Kemungkinan tak Terdeteksi di Indonesia

Berikut 5 Pesepak Bola Terkenal yang Jatuh Miskin

Berikut 5 Pesepak Bola Terkenal yang Jatuh Miskin

Kepala Kantor ATR/BPN Manado Serahkan Sertipikat Tanah Gereja Katolik

Kepala Kantor ATR/BPN Manado Serahkan Sertipikat Tanah Gereja Katolik

Tag

Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya