ESENSINEWS.com – PSSI saat ini sedang mengurus proses naturalisasi empat pemain keturunan Indonesia agar bisa memperkuat Skuad Garuda. Keempatnya yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilger, dan Ragnar Oratmangoen.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani yang diserahi tanggung jawab mengurus proses naturalisasi keempatnya beberapa hari lalu memberikan kabar terbaru. Dalam akun Instagramnya, @hasaniabdulgani, Sabtu (15/1/2022), ia menjelaskan proses yang sedang dilakukan PSSI
1. Jordi Amat = Elkan Baggot
Pengalaman Jordi Amat menjadi ancaman buat Elkan Baggott. Sebab, ia sudah berkarier selama 12 tahun di banyak kompetisi papan atas Eropa.
Sejak 2010, ia pernah memperkuat Espanyol, Rayo Vallecano, Swansea City, Real Betis, dan sekarang di Eupen, klub kasta tertinggi Belgia. Jordi Amat adalah pemain di posisi bek tengah, sama dengan yang ditempati Elkan Baggott.
Jika Jordi Amat resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), maka posisi Elkan Baggott yang masih minim pengalaman di Eropa bisa tergusur dari pemain utama Timnas
Penampilan apik yang diperlihatkan Alfeandra Dewangga di Piala AFF 2020 bisa terlupakan jika Mees Hilgers resmi menjadi WNI. Sebab, posisi bermain mereka sama.
Mees Hilgers bisa dimainkan sebagai bek tengah atau gelandang bertahan, persis dengan spesialisasi Alfeandra Dewangga. Mees Hilgers yang memiliki ibu asal Manado itu dapat menjadi tumpuan baru Shin Tae-yong di jantunh pertahanan.
2. Ragnar Oratmangoen = Egy Maulana Vikri
Hadirnya Ragnar Oratmangoen jelas mengancam posisi para penyerang sayap Timnas Indonesia yang selama ini menjadi langganan. Termasuk Egy Maulana Vikri.
Ragnar Oratmangoen adalah pemain yang bisa beroperasi sebagai penyerang sayap dan gelandang serang. Sama persis dengan peran yang biasa dijalani Egy di Timnas Indonesia.
Saat ini, Ragnar Oratmangoen memperkuat Go Ahead Eagles di Eredivisie. Sementara Egy beredar di Slovakia bersama FK Senica
Alfeandra Dewangga saat membela Timnas Indonesia melawan Laos di laga lanjutan Grup B Piala AFF 2020 di Bishan Stadium, Singapura, Minggu (12/12/2021) sore WIB. (c) Dok. PSSI
Penampilan apik yang diperlihatkan Alfeandra Dewangga di Piala AFF 2020 bisa terlupakan jika Mees Hilgers resmi menjadi WNI. Sebab, posisi bermain mereka sama.
Mees Hilgers bisa dimainkan sebagai bek tengah atau gelandang bertahan, persis dengan spesialisasi Alfeandra Dewangga. Mees Hilgers yang memiliki ibu asal Manado itu dapat menjadi tumpuan baru Shin Tae-yong di jantung pertahanan/sektor belakang.
3. Asanawi Mangkualam – Sandy Walsh
Andai Shin Tae-yong tidak mengubah posisinya, Asnawi Mangkualam bisa saja hanya menjadi ban serep bagi Sandy Walsh mengingat keduanya bermain sebagai bek sayap kanan.
Setahun belakangan, Asnawi melejit menjadi pemain tidak tergantikan di tim berjuluk Skuad Garuda itu. Bek Ansan Greeners ini bahkan telah dipercaya sebagai wakil kapten Timnas Indonesia.
Asnawi harus bersaing dengan Sandy Walsh yang notabene bukan pemain sembarangan. Dia adalah tulang punggung KV Mechelen di Liga Belgia. Di musim ini, Sandy telah bermain 20 kali dan mencetak dua gol plus lima assists.
4. Witan Sulaiman- Ragnar OratmangoenSelain berposisi sebagai winger kanan, Ragnar Oratmangoen juga dapat bermain sebagai winger kiri. Sekilas dari posisinya, karakteristik pemain kelahiran 21 Januari 1998 itu juga identik dengan Witan Sulaeman di Timnas Indonesia.
Witan dapat bermain dalam banyak posisi di lini depan di Timnas Indonesia, mulai dari winger kanan, kiri, hingga penyerang lubang.
Jika Oratmangoen dimainkan sebagai winger kiri demi mengakomodir Egy di kanan, maka Witan akan menjadi korban. Untungnya, pemain berusia 20 tahun itu bisa didorong ke depan sebagai second striker.
Sumber : Bola com