ESENSINEWS.com – Pemimpin PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga mantan Presiden RI, berpesan pada Jokowi dan kader kader PDIP bahwa Jokowi adalah petugas partai. Sinyal Megawati terhadap Jokowi jelas bahwa pandemi covid merupakan ”persoalan extraordinary” dan ”Saya nggak mau negaraku kelelep (tenggelam)”.
Namun Politikus PDIP melihat, Jokowi lebih mesra dengan LBP (Luhut Binsar Panjaitan) dan kurang harmonis dengan Megawati/PDIP. Malah Effendi Simbolon, politisi PDIP menyebut Jokowi melanggar Konstitusi.
Merespon sinyal Megawati itu, tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan :” Kualitas Kepemimpinan Jokowi kini sungguh diuji,” ujar RR
”Berbagai kalangan ingatkan Jokowi yang gagal/salah urus menangani pandemi dan terpuruknya ekonomi karena dari awal tak fokus dan tak mau lockdown,” imbuh RR, Menko Ekuin Presiden Gus Dur. RR juga anggota keluarga besar Pesantren Tebu Ireng Jombang dan Pesantren Pondok Gontor Ponororogo dan sejak di ITB, sebagai aktivis sangat berani mendemo Orde Baru Pak Harto sampai dipenjara Orba.
Rizal Ramli (RR) mengingatkan:”Kualitas kepemimpinan Jokowi diuji ketika menghadapi krisis, gitu ya Mbak Mega?,” Maksudnya, kalangan PDIP terus mengkritik Jokowi karena kecewa, khawatir dan gelisah melihat pandemi corona dan keterpurukan ekonomi makin dalam.
RR memang dekat dengan Megawati, almarhum Taufik Kiemas dan keluarga besar Bung Karno sejak lama. Para analis menilai, di era pandemi ini, Jokowi semakin ditinggalkan PDIP/Megawati: “Dari mana asal Kodok ?” tanya Megawati. Warganet menjawab di medsos, ”Dari cebong Solo dibawa Mega ke istana.” ”Tapi, eeh.. lupa diri, malah Jokowi manut Luhut B Panjaitan,” kata seorang politikus PDIP yang enggan disebut namanya.
Bang RR dan Mbak Mega
Di tengah pandemi Covid yang gawat, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga mantan Presiden RI menegaskan,”Saya bilang pada Pak Presiden (Jokowi), Bapak lah yang namanya kepala negara Presiden Republik Indonesia yang harus langsung karena ini persoalannya adalah extraordinary,” Megawati, dikutip Kompas.com, Rabu (4/8/2021).
Megawati juga menegaskan,’ Saya nggak mau negaraku kelelep (tenggelam) karena bencana (pandemi),”
Makin terang bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai tengah melancarkan strategi politik ”jaga jarak” jelang Pemilu 2024 lewat kritik sejumlah elite terhadap pemerintah ihwal penanganan pandemi Covid-19.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menyatakan kritik-kritik yang dilayangkan oleh beberapa pentolan PDIP itu ibarat upaya partai penguasa ”menjaga jarak” dengan pemerintahan yang tengah menuai kekecewaan publik atas penanganan pandemi yang tidak efektif dan tak berkesudahan.
Terpulang pada Jokowi, bagaimana kini harus mengatasi situasi pandemi dan keterpurukan.