Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan
Terbetik berita, KPK akan panggil Gubernur Anies Baswedan dalam waktu dekat ini atas sebuah kasus di DKI. Dan Anies Baswedan yang mantan menteri pendidikan Jokowi itu akan segera dipanggil.
Soal rencana pemanggilan Anies ini sejumlah aktivis juga pertanyakan kinerja KPK yang di pimpin Jendral Polisi Firli Bahuri ini. Ada sejumlah kasus yang sudah menjadi pengetahuan publik dan ramai di perbincangkan. Tapi KPK ko tidak pro aktif lakukan itu.
Diantaranya, kasus Harun Masiku, Kasus Jokowi di Solo dan DKI, Kasus Ahok saat jadi Gubernur DKI, kasus 21 juta data ganda Bansos yang di laporkan oleh Mensos Risma dan seabrek lagi kasus big fish yang ada di meja KPK. Tapi KPK tidak terdengar progres nya.
Sejumlah kasus yang disebutkan diatas itu terlihat di lakukan oleh rezim dan kroni2 nya. Lalu terlihat KPK seperti lemah syahwat untuk punya keberanian usut tuntas. KPK pun dianggap oleh aktifis anti Korupsi seperti ayam sayur.
Melihat pemberitaan atas rencana pemeriksaan KPK atas Anies Baswedan saja yang sedang di usut KPK dan KPK terlihat mengesampingkan atau bahkan mempetieskan sejumlah kasus yang di tengarai di lakukan oleh Jokowi dan kroni2 nya. KPK seperti jadi alat politik saja untuk tekan Anies Baswedan saja yang nama nya makin berkibar untuk piplres.
Jadi, sebaik nya KPK jangan seperti alat tukang gebuk lawan2 politik rezim penguasa saat ini.
Kalau KPK masih saja seperti itu, tidak salah jika sejumlah aktivis desak agar KPK di bubar kan saja.
Ngapain negara biayai mahal KPK hanya untuk jadi alat politik untuk kepentingan tertentu. Dan belakangan malah KPK sebagai salah satu sumber kegaduhan di republik ini.