Terkait utang Indonesia yang terus membengkak dan menembus Rp6.500 triliun, ekonom Rizal Ramli pun angkat suara. Lebih parah lagi Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut utang masih aman
Mantan Menko Ekonomi ini menilai Luhut dan Sri Mulyani naif sekali. Lantaran katanya, Amerika satu-satunya negara yang bisa berutang berapa saja. Mereka tinggal menerbitkan uang ‘Federal Reserve’ dan dijual ke seluruh dunia.
“Nah masih banyak yang beli dolar karena Amerika negara ‘super power’, satu-satunya negara yang bisa mencetak uang dan dijual ke seluruh dunia,” lanjut eks Tim Panel Ekonomi PBB ini. Tetapi jika Amerika bukan negara super power, uang US$ akan anjlok, dan tidak bisa lagi jual US$ dollar dengan mudah ke luar negeri.
Kemudian Jepang, dikatakan utang Indonesia lebih kecil dari negeri samurai itu. Jika dilihat dari segi nilai absolut dan persentase, memang betul. Tapi yang patut dicatat, Jepang kebanyakan berutang ke dalam negeri.
“Sekitar 85 persen mereka berutang dari dalam negeri, dari investor dalam negeri. Sehingga mereka tidak mengalami istilahnya itu resiko nilai-tukar nyaris tidak ada, juga goncangan pada mata uangnya kecil,” beber eks Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini.
Jangan lupa juga, Jepang juga investor besar di dunia, sama dengan AS. Nah, argumen ini yang tidak pernah disampaikan oleh Luhut dan Sri Mulyani secara objektif.
“Saya berikan contoh, Jepang itu nilai investasi di luar negeri dibandingkan investasi asing di dalam negeri Jepang, itu surplus plus 3,375 triliunan USD. Sementara Indonesia bukan positif, tapi negatif 281 juta USD. Negara-negara tetangga kita seperti Vietnam, Malaysia rata-rata itu “Net International investment Position (NIIP)” mereka positif. Jadi mohon maaf pejabat kita kebiasaan tidak memberikan informasi yang benar,” kata dia.