ESENSINEWS.COM, JAKARTA – Aksi Pemuda Melanesia Cinta NKRI 19/12/2020 di patung kuda menuntut kelompok Pro kemerdekaan Papua membubarkan diri, masa sempat ditengahi anggota TNI-Polri untuk mencegah terjadi konfik kedua masa, masa Pemuda Melanesia Cinta NKRI terus menekan Mahasiswa Papua Pro Referendum, terlihat Spanduk berbau provokasi dirampas dan diserahkan kepada pihak polisi yang mengamankan aksi tersebut. masa PM Cinta NKRI diperkirakan hampir seratus orang membawa bendera Merah Putih dan spanduk bertuliskan ” Aparat Jangan Biarkan Profokasi Isu Papua di Negara ini” menurut Jeckson sebagai kordinator bahwa NKRI adalah harga mati, siapapun yang melakukan gerakan dengan menggunakan simbol-simbol Organisasi Papua Merdeka akan kami lawan, semua ini adalah rasa kecintaan kami terhadap NKRI dan para pahlawan yang telah berjasa mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jeckson juga menambahkan bahwa TNI Polri memiliki kewajiban untuk membubarkan kelompok Papua merdeka dalam aksi tersebut, fakta mereka menggunakan simbol-simbol Organisasi Papua Merdeka saat melakukan aksi yang berlangsung di patung kuda Jakarta
“NKRI harga mati. NKRI harga mati”, begitu teriakan dari masa pemuda Papua Melanesia Cinta NKRI dihadapan masa kelompok Papua merdeka.
Dalam pantauan aksi dua kelompok masa pro NKRI dan Papua merdeka saling adu mulut terkait persoalan Papua. Saling menuding satu dengan lainnya, namun aparat kepolisian dan TNI bertahan dalam barisan untuk menjaga dua kelompok itu tidak bersentuhan.
Sementara itu kelompok pro NKRI tetap memaksa TNI Polri membubarkan kelompok Pro Papua Merdeka. Pak polisi, ini Kami NKRI, jangan biarkan mereka melakukan aksi Referendum di Jakarta, pak polisi bubarkan mereka atau kami yang bubarkan, begitu teriakan masa dihadapan polisi
“NKRI harga mati. Negara ini sudah melakukan banyak hal terhadap Papua dan jangan mengutak-atik keberadaan Papua dalam Negara kesatuan republik Indonesia”, demikian ditegaskan salah satu pemuda papua pro NKRI. Jeckson