Dunia sepakbola berduka setelah kabar sang legenda Argentina, Diego Armando Maradona dinyatakan meninggal di usia 60 tahun beredar di beberapa media Argentina.
Asosiasi sepakbola Argentina mengkonfirmasi berita tersebut dalam sebuah pernyataan di Twitter pada Rabu (25/11/2020) malam wib.
“Asosiasi Sepak Bola Argentina, melalui Presidennya Claudio Tapia, mengungkapkan kesedihannya yang paling dalam atas kematian legenda kami, Diego Armando Maradona. Anda akan selalu ada di hati kami.” cuitnya.
cuitnya.
Maradona menjalani operasi otak pada awal November dan pengacaranya mengatakan dia akan terus dirawat karena ketergantungan alkohol.
Pemenang Piala Dunia 1986 menjalani operasi darurat untuk hematoma subdural, yang merupakan penumpukan darah di antara membran dan otaknya
Maradona awalnya dirawat di klinik lain di La Plata dengan tanda-tanda depresi, anemia dan dehidrasi, sebelum dipindahkan ke Olivos ketika hematoma subdural ditemukan.
Dr Luque mengatakan sebuah kecelakaan kemungkinan menyebabkan hematoma subdural tetapi Maradona tidak mengingat adanya jatuh atau kecelakaan.
Maradona merasa sakit pada 30 Oktober saat melatih tim divisi satu Gimnasia y Esgrima. Dia telah pergi sebelum akhir babak pertama, menimbulkan pertanyaan tentang kesehatannya.
Maradona memulai debutnya bersama Argentina pada usia 16 tahun melawan Hongaria pada 27 Februari 1977. Pada usia 18 tahun Maradona berpartisipasi dalam Piala Dunia Junior yang diselenggarakan di Jepang, di mana Argentina sempat berhadapan dengan Indonesia dengan hasil 5-0. Maradona mencetak 2 gol bersama Ramón Díaz yang mencetak hattrick.