ESENSINEWS..com – Keberanaran tak pernah salah. Semua akan terungkap ada waktunya. Seperti pengungkapan baru-baru ini dari penghitungan ulang Georgia yang sedang berlangsung di seluruh negara bagian telah menunjukkan bahwa Presiden Trump benar-benar benar untuk meningkatkan kekhawatiran tentang penyimpangan pemungutan suara yang meluas yang mendukung tiket Biden-Harris.
Negara bagian Georgia yang selalu dikuasai Partai Republik Senin mengungkapkan bahwa 2.600 surat suara tidak dihitung di Floyd County, menimbulkan pertanyaan tambahan. Dengan tidak menghitung surat suara ini, Negara Bagian Georgia salah mengarahkan hasil pemilihannya ke arah Joe Biden dan merugikan Presiden Trump.
Pejabat georgia harus melanjutkan upaya penghitungan ulang mereka untuk memastikan bahwa rakyat Amerika mengetahui hasil sebenarnya dari pemilihan presiden 2020, dan penghitungan ulang Georgia harus mencakup pencocokan tanda tangan yang menyeluruh. Negara Bagian Georgia tidak boleh mengesahkan hasilnya sampai penghitungan ulang dilakukan secara akurat dan hasilnya benar.
Selain itu, para jurnalis pada hari Senin memvalidasi pernyataan Presiden Trump bahwa Keputusan Persetujuan Georgia – yang didorong oleh Stacey Abrams – “tidak memungkinkan untuk memeriksa & mencocokkan tanda tangan pada surat suara dan amplop.” Presiden Trump benar-benar akurat untuk mencatat bahwa Georgia melucuti perlindungan terhadap penipuan pemilih atas desakan aktivis sayap kiri yang berusaha untuk mengarahkan hasil pemilu negara bagian tersebut kepada Joe Biden.
Kampanye Trump akan terus berjuang di Negara Bagian Georgia sampai setiap kecurangan pemilih dibasmi dan semua surat suara yang sebelumnya tidak dihitung dihitung.
“Kampanye Trump telah mengumpulkan sejumlah besar bukti penipuan pemilih dari pemilihan 3 November dan kami terus mengumpulkan informasi,” tambah pengacara pribadi Presiden, Rudy Giuliani.
“Kami terus melakukan segala kemungkinan untuk mengungkap dan memerangi penipuan ini, sehingga setiap suara yang sah dihitung dan setiap suara yang melanggar hukum tidak dihitung.”
“Donald Trump tak salah menuding ada kejahatan dan pencurian suaranya pada Pilpres AS, media-media terlalu mem-blow up bahwa tudingan Donald Trump yang tak berdasar tak ada data dan melakukan penipuan. Media-media mainstream Amerika sungguh memalukan yang melakukan penipuan pemberitaan,” kata peneliti politik Amerika dari Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie.
‘Fraud’ kata Jerry baru di Floyd County kata Jerry, yang suara Donald Trump dirampok hal serupa pun terjadi di Michigan, Arizona, Nevada, Wisconsin dan Pennyslavania.
“Dalam sejarah ini baru terjadi di Amerika, FBI perlu turun tangan memeriksa di lapangan. Saya sdah me duga terjadi politik transaksional dan “bribbery” suap politik untuk memenangkan Biden,” kata Jerry.
Sejak 3 November ujar Jerry, Trump selalu dicela dihujat melakukan penipuan terhadap publik, ternyata panitia pemilu di Georgia yang curang.