ESENSINEWS.com – Terduga pelaku pembakaran halte TransJakarta Sarinah saat demonstrasi besar-besaran menolak UU Cipta Kerja akhirnya terungkap dari tayangan yang diunggah Narasi TV.
Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) menyebut hal ini menjadi bukti ada yang mengotori aksi tersebut.
Koordinator Kajian Isu BEM SI, Alif Zulfikar Syahroni mengatakan, dari video pengungkapan terduga pembakaran itu, terlihat pelakunya bukan termasuk massa aksi. Karena itu ia membantah demonstran yang melakukan tindakan pengrusakan fasilitas umum.
“Ada video yang beredar tentang pembakaran halte Sarinah. Itu bisa dilihat pelaku yang ada di video tersebut bukan massa demonstran,” ujar Alif saat dihubungi Suara.com, Jumat (30/10/2020).
Dengan demikian, ia menyebut ada pihak yang sengaja merusak aksi unjuk rasa tersebut. Caranya dengan menyusupi pelaku provokator di tengah aksi damai agar aspirasi masyarakat tak lagi tersorot.
“Pasti ada oknum yang mencoba mengotori aksi demo khususnya pada tanggal 8 Oktober,” tuturnya.
Alif lantas menyebut seharusnya semua pihak tidak menyoroti masalah perusakan fasilitas saja. Aspirasi penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja dan kemarahan yang sudah disuarakan harusnya yang diperhatikan.
“Yang ingin kami soroti adalah kenapa ketika ada kerusakan, yang dilempar malah mahasiswa cuma bisa merusak. tapi latar belakang adanya kemarahan masyarakat yang dikaburkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.
Sebab tudingan pembakar Halte Sarinah sempat dilayangkan ke ke buruh dan mahasiswa yang melangsungkan demonstrasi di sekitar tempat kejadian perkara.
Mereka diduga menjadi pelaku pembakaran halte yang kerugiannya mencapai angka Rp 65 miliar ini.
Narasi TV menayangkan penelusuran rekaman CCTV dan dokumentasi yang beredar di media sosial guna menelisik lebih dalam siapa dalang di balik perusakan Halte Sarinah.
Dari temuan mereka, ternyata para pelaku bukan berasal dari rombongan pengunjuk rasa di sana. Selain itu, ulah mereka nampak terorganisir dan dilakukan dengan penuh kesengajaan.
Sumber : Suara.com