ESENSIINEWS.com – Sejumlah Organisasi Relawan Jokowi yang terhimpun dalam AKAR Aliansi Kinerja Aspirasi Rakyat menggelar rapat terbuka meminta pemerintah untuk meninjau kembali pelaksanaan tahapan Pilkada serentak tahun 2020. Acara ini sendiri digelar Kamis (9/9/2020) di Best Western Premier the Hive Cawang, Jakarta.
Rapat ini dihadiri sejumlah Ketua Umum Relawan Jokowi, diantaranya IMA ,Sajojo, RMI, Parmonas, LIDI, Penter, JRPM , Rorompok Jabar, Team Fogging Jokowi , Hawa dan lainnya.
Kegiatan ini diawali pembacaan doa oleh Gus Sholeh MZ dan mendengar masukan dari seluruh Ketua Umum Relawan Jokowi.
Sejumlah keputusan penting dalam agenda rapat tersebut penting diantaranya, 1) Mendukung program pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
2) Secara Aktif ikut membantu Pemerintah mensosialisasikan program-program unggulan pemerintah di tengah pandemi. 3) Ikut membantu masyarakat terdampak Covid-19 dengan mengadakan bansos pembagian masker, sembako dan sebagainya 4) Pemerintah di harapkan meninjau kembali tahapan pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 memdatang.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Sajojo (Gus Sholeh Mz) menjelaskan agar
Pilkada Serentak 2020 ditunda.
“Utamakan kesehatan dan keselamatan rakyat, sebab akan timbul cluster-cluster baru apabila pelaksanaan Pilkada tidak ditunda. Di tengah kurva Pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat, tutur Gus.
Disatu sisi Ketua Umum Hawa Rudy Sinaga berharap pemerintah segera menerbitkan surat edaran dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Penundaan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota 2020 dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19
Sedangkan relawan Padamu Negeri, Albert Soekanta
mengingatkan dalam pelaksanaan Pilkada 2020 terlalu banyak nanti korban terjangkit Covid-19 akibat dampak pilkada.
“Utamakan keselamatan rakyat daripada pilkada,” terang dia.
Begitu pula Ketua Umum Penter, Jeanny Mulyani meminta, Pilkada 2020 ditunda. Soalnya menurutnya, kalau dipaksakan penangulangan m Covid-19 tidak akan maksimal teratasi.
Sementara, Ketua Umum JRPM, Wawan Sahwan menjelaskan sebaiknya Pilkada serentak ditunda karena belum ada titik terang kapan berakhirnya Pandemi ini.
“Saya berharap pemerintah lebih mengutamakan Bansos untuk masyarakat,” tuturnya.
Sedangkan, Ketum YSNI, Ibnu Nurdin Shambuana menuturkan, penundaan Pilkada karena kasus corona yang tak kunjung berkurang bisa diusulkan oleh satgas.
Dia berkaca dari penundaan yang pernah dilakukan saat virus corona baru mewabah. Dan katanya, tingkat kurva Covid-19 kian melambung Dahsyat seperti roket.
Alasan lain terkait penundaan pilkada menurut Ketum Umum Rorompok Relawan Jabar Eka Alffatah lantaran meningkatnya korban terinfeksi virus Covid-19 di sejumlah daerah.
Oleh karena itu dia meminta pemerintah pusat menunda pelaksanaan pilkada tersebut.