ESENSINEWS.com – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ir. Jems Tuuk dari fraksi PDI-Perjuangan dari daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya (BMR), melontarkan kritikannya terkait kinerja buruk Dinas Kesehatan Sulut yang dipimpin dr Debby Kalalo.
“Saya nilai Dinkes tidak siap dalam penanggulan pemberantasan pandemi covid 19 di Sulut,” kata Jems yang dikenal cukup vokal ini.
Dalam keteranganya, kronologi terjadinya hal diatas, langsung kepada dirinya saat bertandang ke kantor Gubernur untuk melakukan rapid test pada Selasa (25/8/2020) kemarin, Pukul 09:14 WITA tapi posko pelayanan kesehatan khusus tapid test belum dibuka.
Menurut dia, kinerja seperti ini hanya memberatkan pemerintahan OD-SK.
“Saya saja anggota DPRD sudah mendapatkan perlakuan seperti ini, apalagi masyarakat biasa. Kasihan kerja dinas kalau seperti ini yang tidak serius,” ucap Jems.
Untuk itu dikatakan Jems, seharusnya Posko penanganan Covid-19 wajib dibuka 24 jam tak henti, lantaran anggaranya ada, apalagi Dinkes dalam APBD-Perubahan tahun 2020 mengalokasikan penambahan anggaran berjumlah 50 miliar lagi,
“Please! jangan main-main dengan penanganan pandemi ini, mari kita perangi pandemi ini secarah serius dan profesional,” harap dia.
”Kalau pun juru bicara Covid-19 dr Steaven Dandel mengatakan petugas sudah ada dari jam 08:00 WITA dan melakukan penyemprotan disinfektan di dalam ruangan Kantor Gubernur selama 2 jam (08:00-10:00) ini kan, tidak masuk akal. Seyogianya, ada petugas khusus yang melakukan pekerjaan itu, jangan dibebani kepada petugas yang melayani rapid test, mari bekerja hebatlah, jangan mengakali pekerjaan dong,” tuturnya.
