Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika di Jakarta Heather Variava menjelaskan sejak pandemi Covid-19 muncul empat bulan lalu, negaranya tidak menunggu lama untuk merespon dan menjalin kerjasama dengan berbagai negara dalam penanganan virus asal Kota Wuhan, China, tersebut.
Amerika telah menjanjikan bantuan ventilator bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia melalui USAID (Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat). Negara adikuasa ini telah menjanjikan secara keseluruhan bantuan seribu ventilator yang akan diberikan bertahap kepada Indonesia.
“Kami bangga memenuhi komitmen tersebut. Melalui kebaikan rakyat dan inovasi dari industri swasta Amerika, Amerika memberikan akses bagi pasokan peralatan medis dan ventilator kepada Indonesia untuk menghadapi pandemi Covid-19,” kata Heather.
Heather menambahkan seratus ventilator untuk Indonesia yang diproduksi oleh Vyier Medical ini akan membuat Indonesia mampu memberikan penanganan lebih baik terhadap pasien-pasien Covid-19.
Di lain pihak, lanjut Heather, Amerika juga mendapat sokongan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam menghadapi pandemi Covid-19 di dalam negeri. Dia memastikan selain menjamin pasokan peralatan medis dan obat-obatan untuk penanganan Covid-19 di dalam negeri, termasuk ventilator, Amerika juga mampu memimpin perang global terhadap Covid-19.
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19, Amerika telah berkomitmen menggelontorkan dana lebih dari Rp 22 triliun untuk bantuan darurat, bantuan kemanusiaan, bantuan ekonomi dan bantuan pembangunan untuk seluruh dunia. Anggaran tersebut termasuk sekitar Rp 187 miliar untuk menyokong pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 di luar bantuan ventilator.
Bantuan lainnya untuk Indonesia berupa alat pelindung diri bagi tenaga medis, pengembangan laboratorium dan kapasitas alat tes cepat, mempercepat pelacakan kasus Covid-19, dan memajukan kampanye agar makin banyak warga Indonesia memahami cara mencegah sekaligus membantu sesama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan serah terima ventilator sumbangan dari Amerika ini menjadi bukti bagaimana kemitraan dan kerjasama sangatlah penting dalam menangani pandemi Covid-19.
Menurut Retno, tidak ada satu pun negara mampu memberantas Covid-19 sendirian. Bantuan ventilator dari Amerika itu merupakan kelanjutan dari hasil pembicaraan melalui telepon antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Donald Trump pada April lalu.
Retno mengungkapkan secara keseluruhan Amerika akan mendonasikan seribu ventilator buat Indonesia yang akan dikirim bertahap sampai bulan depan.
“Saya ingin menggarisbawahi acara serah terima ini memberikan dua pelajaran penting. Pertama, serah terima ventilator adalah sebuah contoh jelas dari kerjasama untuk menangani pandemi Covid-19. Respon bersama merupakan kunci untuk menghadapi tantangan global ini. Kedua, saya berharap kerjasama Indonesia-Amerika tidak berhenti di sini. Tapi Indonesia dan Amerika akan terus memperkuat kemitraan strategis tidak hanya untuk memitigasi Covid-19 tapi juga mencegah timbulnya pandemi di masa depan dan untuk memberikan dukungan bagi tata kelola kesehatan di tingkat regional dan global,” ujar Retno.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Retno, Indonesia dan Amerika akan berusaha keras memajukan kerjasama di beragam sektor, seperti pasokan peralatan medis dan obat-obatan, kerjasama ekonomi dan investasi di masa pemulihan pasca pandemi, termasuk dalam industri farmasi.
Ventilator penting untuk memantau pasien Covid-19 yang mengalami kesulitan bernapas. Menurut American Thoracic Society, kadar oksigen ventilator yang digunakan untuk membantu pernapasan pasien lebih tinggi ketimbang alat bantu oksigen lainnya.
Ventilator juga membantu paru-paru tetap mengembang sehingga kantung udara di paru-paru tidak mengempis.