Esensinews.com – Kecil peluang bagi calon yang diusung kelompok umat Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Memang nama UAS telah direkomendasikan oleh ulama GNPF, namun tokoh umat Islam ini akan sulit diusung sebagai pendamping Prabowo. Hal tersebut dilontarkan pengamat politik Hendri Satrio.
Menurut Hendri ada banyak ulama mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres namun pada akhirnya gagal. Dia pun mencontohkan Salahuddin Wahid saat ditandemkan dengan Jenderal (Purn) Wiranto kalah dalam pilpres 2004.
Selanjutnya, Hasyim Muzadi sebagai cawapres yang mendampingi Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri.
Ada Solahudin Wahid dengan Pak Wiranto, kurang apa dia sebagai ulama? Dia adalah cucu pendiri NU, tapi kalah,” ungkap Hendri Kamis (2/8/2018), dilansir Republika.co.id.
Bukan hanya itu, ia menambahkan, Zainudin MZ yang dikenal sebagai kiai sejuta umat juga gagal ketika bersama Partai Bintang Reformasi. Menurut Hendri, peran ulama belum tentu pas untuk pagelaran sekelas pilpres.
Jangan-jangan porsinya bukan di situ. Dengan segala hormat, kemungkinan untuk UAS masih sangat kecil,” timpalnya.
Hendri mengakui, nama UAS memang sudah banyak dikenal masyarakat. Namun untuk dapat memberikan suara yang masif, Hendri masih meragukannya.
“Kalau dihitung bisa saja UAS meraih suara banyak, tapi sebesar apa? Kan sudah ada contohnya. Karena itu harus ada nama yang bisa meraih banyak suara,” kata dia.
Nama-nama yang dimaksud Hendri di antaranya mantan Ketua KPK Abraham Samad, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, atau tokoh Chairul Tanjung. Sosok-sosok ini akan membawa pengaruh pada perolehan suara bagi Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Demokrat pada pileg dan pilpres 2019.
Disisi lain, UAS menegaskan tidak bersedia maju dalam ajang Pilpres 2019. Namun, ia mengapresiasi GNPF Ulama, yang baginya cukup berhasil mengubah citra umat Islam di Indonesia.