ESENSINEWS.com, JAKARTA – Utang luar negeri Indonesia terus membengkak. Terbaru, Bank Indonesia mencatat Indonesia memiliki utang luar negeri sebanyak Rp5.868 triliun, nyaris menyentuh Rp6 ribu triliun.
Terkait soal utang ini Ekonom senior Rizal Ramli memberikan saran dan solusi. Menurut Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, untuk mengatasi utang luar negeri yang saat ini nyaris tembus Rp 6.000 triliun, perlu dilakukan negosiasi dan renegosiasi untuk memotong besaran utang sangat penting dilakukan.
Rizal Ramli memberi contoh saat dia menjabat sebagai menteri keuangan di era Presiden Abdurahman Wahid di mana dia melakukan langkah negosiasi untuk kurangi utang Indonesia.
Rizal saat itu melakukan negosiasi dengan Jerman untuk mengurangi utang Indonesia. Jerman pun setuju atas pemotongan utang Indonesia dengan kompensansi Indonesia harus menyediakan lahan untuk konservasi.
Menurutnya, saat bertemu dengan menteri keuangan Jerman dan tercapai kesepakatan potong utang hingga 600 juta dolar AS. Indonesia sebagai balasan menyediakan 300 ribu hektare lahan di Kalimantan buat konservasi.
“Karenanya negiosiasi dengan negara-negara pemberi utang penting dilakukan. Lobi-lobi dalam negosiasi ini diperlukan sehingga tercipta pemahaman yang sama,” paparnya.
Rizal meminta pemerintah melobi Kanada, Eropa, untuk mengurangi utang dan mengganti dengan lahan konservasi. “Bisa lebih dari 20 miliar dolar utang Indonesia bakal dipotong,” kata Rizal.
Mantan Kabulog di era Presiden Gus Dur ini meragukan kemampuan pejabat ekonomi saat ini. Dia tak sungkan untuk menyebut pihak yang dimaksud ‘payah’ karena hanya bisa membayar utang dengan ngutang.
“Buat bayar bunga utang aja, mesti ngutang, payah gak tuh?” tulis