Dalam kesempatan ini, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw mempertanyakan poin menarik terkait realisasi anggaran APBD Tahun 2019 serta target-target penganggaran yang sudah dicapai.
“Terdapat beberapa poin penting yang hangat dibicarakan, antara lain soal Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta hal-hal lain. Kiranya mendapat penjelasan dari TAPD,” ucap politisi PDI-P ini.
Ditempat yang sama, Ketua TAPD Sulut Edwin Silangen lanjung menjelaskan secara detil terkait SILPA yang tentunya akan disinkronkan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Pemerintah Daerah oleh BPK.
“Soal DAK merupakan masalah klasik sehubungan dengan keterlambatan tender termasuk pelaporan ke pemerintah pusat oleh perangkat daerah sehingga mempengaruhi realisasi DAK tersebut,” ujarnya.
Sebagai Ketua Banggar, Andrei Angouw pun menyampaikan hal yang krusial dan urgen agar nantinya dibawa pada tingkatan pembahasan lanjutan ke Komisi-Komisi DPRD sebelum dibawah kepada rapat Paripurna Pendapat Akhir Fraksi untuk Pengambilan Kesimpulan.
Rapat ini dipimpin langsung Ketua DPRD Sulut sekaligus Ketua Banggar Andrei Angouw serta dihadiri oleh unsur Pimpinan DPRD yang ex oficio juga sebagai pimpinan Banggar serta Anggota Banggar lainnya.
Adapun TAPD di bawah pimpinan Sekprov Edwin Silangen serta anggota tim lainnya seperti Ass II Praseno Hadi, Ass III Gammy Kawatu, Kepala Inspektorat, Kaban Keuangan, Kepala Bappeda, Kepala Bapengda, Kadis Kesehatan, Kadis PU, Kadis Kimpraswil, Karo Hukum dan unsur pejabat lainnya yang terkait dalam TAPD dan pembahasan ini.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam pembahasan ini, Sekwan Sulut Glady Kawatu serta unsur pejabat eselon di Setwan DPRD Sulut.
Lantaran kondisi saat ini terdampak wabah Covid-19, untuk itu rapat tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni pakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun.