Esensinews.com – Sekretaris Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat MM Ardy Mbalembout menegaskan, dua hal yang disampaikan Ketua DPP Partai Hanura Adrianus (Andre) Garu terkait mengapa Demokrat tidak berkoalisi dengan Joko Widodo (Jokowi) adalah pernyataan ngawur dan tendensius.
Sebelumnya Andre Garu, tanpa data dan fakta apa pun, menuduh bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) takut tidak masuk birokrasi dan takut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak ikut Pilpres.
Ardy Mbalembout menggarisbawahi bahwa Partai Demokrat tentu akan berkoalisi dengan partai-partai lain dalam menentukan capres dan cawapres. Tetapi koalisi yang terjadi harus menggunakan logika politik yang cerdas dan terukur.
“Harus ada kesamaan visi dan misi, kemudian koalisi harus dibangun demi kepentingan rakyat. Harus ada chemistry (kecocokan dan kenyamanan), saling percaya dan mutual respect (saling menghormati). Sudah jelas dalam pertemuan Pak SBY dengan Pak Prabowo, Pak SBY mengatakan bahwa bagi Partai Demokrat, dalam berkoalisi isu utamanya bukan pada mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Komandan Kogasma Demokrat, menjadi cawapres tapi bagaimana koalisi ini mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik kalau berkuasa,” ujar Ardy dalam pernyataan tertulis yang diterima web demokrat, Minggu malam (29/7/2018).
Ia kemudian menguraikan bahwa komunikasi dengan Jokowi juga sudah terbangun setahun lebih. Dan bisa dikonfirmasikan kepada Jokowi bahwa nyata tidak ada keinginan SBY dan Demokrat mendorong-dorongkan apalagi memaksakan AHY menjadi cawapres Jokowi, sebagai syarat utama koalisi.
“Saya menyarankan Andre Garu agar lebih banyak membaca dan mengikuti perkembangan berita politik di media,” ujar Ardy yang juga Deputi Hukum Kogasma Demokrat.