ESENSINEWS.com— Kasus yang menimpa Staf Khusus Presiden Joko Widodo masih menjadi perbincangan hangat baik di media massa maupun media sosial. Perbicangan tersebut sudah mengarah pada hal-hal penting, dan mendasar seperti etika, atau konflik kepentingan seorang Stafsus Presiden.
Walaupun Stafsus Presiden tersebut sudah menyampaikan permintaan maaf, masih banyak juga dari para netizen yang mendesak Andi Taufan Garuda Putra agar mundur dari Staf Khusus Presiden.
Direktur Pendidikan – Institute for Action Againts Corruption/ IAAC, Alan Christian Singkali, mengapresiasi permohonan maaf Andi, namun menurutnya proses evaluasi harus tetap berjalan sesuai mekanisme yang berlaku bagi pejabat publik.
“Kami menilai ada konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang (abuse of power) dalam surat itu. Stafsus yang adalah kawan diskusi Presiden harusnya tidak mempunyai kewenangan eksekusi, apalagi menjadikan perusahaan yang dia pimpin sebagai mitra tanpa prosedur yang jelas,” ungkap Alan di Salatiga, dikutip Indonews.id Rabu (15/4/2020).
Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui akun Twitternya @RamliRizal mengatakan jika persoalan sederhana saja seperti etika tidak mengerti, maka sebaiknya tidak usa menjadi pejabat negara.
“Klo soal sederhana seperti etika ‘conflict of interest’ aja ora ngerti, ndak usahlah menjadi pejabat negara.
Ekonomi senior ini mengatakan, menjadi seorang pejabat negara memiliki amanah untuk mengurusi rakyat, dan bukan mengisi kantong pribadi. Lebih baik, orang seperti itu, fokus saja menjadi pengusaha.
“Amanah dan fatsoen-nya beda, ngurusin rakyat bukan kantong pribadi. Lebih baik fokus jadi pengusaha sukses, bermanfaat & dihormati. Daripada tikus yg perlu dikepret,” ujar Bang RR, panggilan Rizal Ramli.
Pada bagian lain, Menko Kemaritiman era Presiden Joko Widodo ini memposting sebuah karikatur yang memplesetkan pernyataan Bung Karno, “Beri Aku 10 Pemuda Maka Akan Aku Guncang Dunia”, dengan “Beri Aku 10 Pemuda, Akan Aku Guncang Kas Negara”.
“Omongan Bung Karno diwolalk-walih, demi KKN. Negara ambyar bah…,” tuit Rizal Ramli.