ESENSINEWS.com, NEW YORK – Kota New York, jantung ekonomi Amerika Serikat, Kamis (12/3/2020), mendeklarasikan keadaan darurat guna melawan virus korona.
“Kami akan menghadapi pertempuran panjang. Ini tidak akan segera selesai,” kata Wali Kota Bill DeBlasio pada sebuah konferensi pers. “Ini akan menjadi pertempuran sulit.”
Kota berpenduduk lebih dari 8 juta ini telah menemukan 95 kasus yang dikonfirmasi, naik dari 42 pada dikutip VOA, Rabu (11/3/2020). Dua puluh Sembilan orang sekarang berada dalam karantina wajib, dan lebih dari 1.700 lainnya dalam karantina sukarela.
Wali Kota mengatakan, dia mengantisipasi New York akan punya 1.000 kasus yang dikonfirmasi pada minggu depan. Pemerintahannya mengatakan, siap membantu penduduk di 11 rumah sakit dan New York memiliki sekitar 5.000 ventilator.
Dalam usaha membendung penyebaran virus ini, De Blasio mengumumkan langkah-langkah drastis dan menyeluruh.
Mulai Jumat (13/3), New York melarang pertemuan lebih dari 500 orang. Teater-teater di Broadway akan tutup, juga stadion-stadion olahraga. Kata Wali Kota, dia memperkirakan penutupan ini akan berlangsung sampai September.
Bar dan restoran diizinkan terus beroperasi, tetapi harus mengurangi pengunjung yang mereka layani hingga 50 persen di bawah kapasitas. Dengan begitu, para pengunjung bisa duduk berjauhan satu sama lain.
DeBlasio mengatakan, dia memberi otorisasi kepada lebih dari 100 ribu pekerja kota, sekitar sepertiga dari jumlah pekerja kota, untuk bekerja dari rumah atau bekerja pada jam-jam berbeda. Hal ini untuk mengurangi kepadatan pada sistem kereta dan bis yang acapkali menyaksikan penumpang berjejal pada jam-jam sibuk.
Namun sekolah-sekolah negeri di New York, yang menampung lebih dari 1 juta siswa, akan tetap beroperasi.