Riset Buktikan, Sungai Ciliwung Termasuk Sungai Terkotor di Dunia

ESENSINEWS.com - Jumat/21/02/2020
Riset Buktikan, Sungai Ciliwung Termasuk Sungai Terkotor di Dunia
 - ()

Oleh Tim van Emmerik

DISEBUT sebagai negara terbesar kedua penyumbang sampah plastik lautan di dunia, Indonesia memiliki target ambisius untuk mengurangi sampah plastik lautan hingga 70 persen pada tahun 2025.

Pemerintah Indonesia mungkin harus mempertimbangkan beberapa hal untuk mencapai target tersebut.

Penelitian kami di tahun 2018 mengindikasikan bahwa Sungai Ciliwung, yang membelah ibu kota negara, Jakarta, berada dalam daftar sungai terkotor di dunia.

Penelitian yang melibatkan ilmuwan dari Indonesia dan Belanda serta bekerja sama dengan Waste4Change tersebut menemukan bahwa sampel yang diambil dari Sungai Ciliwung tercemar lebih parah ketimbang setidaknya 20 sungai di Eropa dan Asia Tenggara yang juga menjadi subyek penelitian kami.

Angka ini jauh lebih tinggi daripada Sungai Chao Phraya di Thailand sebanyak 5.000 barang per jam, Sungai Seine di Perancis sebanyak 700 per jam, dan Sungai Rhine di Belanda dengan 80 per jam.

Selain itu, studi ini juga menghitung berat total sampah plastik dari seluruh kali di Jakarta mencapai 2,1 juta kilogram. Ini setara dengan 1.000 mobil Tesla Model S.

Penemuan menarik lainnya

Dari lima lokasi yang kami survei, kami lebih banyak menemukan kantong plastik dan bungkusan makanan plastik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat banyak membuang sampah rumah tangga mereka langsung ke sistem air.

Apabila Jakarta ingin berkontribusi dalam penurunan polusi plastik global, maka perlu menurunkan sampah plastik sebelum memasuki musim puncak, yaitu musim hujan.

Langkah selanjutnya

Dari perspektif sains, saya mengusulkan agar kota-kota dan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia untuk melakukan monitoring sampah plastik di sungai dan kanal mereka.

Walau terbilang baru, penelitian yang dinamakan sebagai riverine plastic pollution atau sampah plastik dari sungai memiliki kunci untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lautan.

Perlu ada titik ukur (benchmark) dalam melihat polusi plastik di sungai di seluruh dunia.

Hal ini akan membantu pemerintah menentukan prioritas sungai yang harus dibersihkan terlebih dahulu dan menjamin efisiensi teknologi yang dipilih.

Wageningen University and Research di Belanda sedang berkolaborasi dengan universitas-universitas di Indonesia, seperti ITB, ITS, IPB, LIPI, serta Kementerian Maritim dan Perikanan, untuk melakukan studi terhadap 20 sungai terkotor di Pulau Jawa, pulau terpadat penduduk di Indonesia.

Studi ini bertujuan untuk menyediakan rekomendasi berbasis data terkait dengan penurunan sampah plastik di Indonesia.

Mengetahui asal sampah plastik, cara mereka memasuki sistem air dan perbedaan setiap tahun penting bagi para pemangku kepentingan untuk mencegah agar tidak banyak sampah yang akhirnya terbuang ke laut.

Tim van Emmerik

Assistant Professor Hydrologic Sensing, Wageningen University.

 

Sumber : Kompas.com


Warning: Undefined variable $post in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Warning: Attempt to read property "ID" on null in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Tinggalkan Komentar

Kolom

Mungkin Anda melewatkan ini

Ekonom : Kalau Itu Hoaks, Mana Draf Finalnya?

Ekonom : Kalau Itu Hoaks, Mana Draf Finalnya?

Debat Pilpres Kali ini Pertanyaan Dikirim KPU

Debat Pilpres Kali ini Pertanyaan Dikirim KPU

Arsenal Siap Hadang West Ham di Stadion Emirates

Arsenal Siap Hadang West Ham di Stadion Emirates

IMF Sebut Covid-19 Picu Resesi Ekonomi Global Tahun 2020

IMF Sebut Covid-19 Picu Resesi Ekonomi Global Tahun 2020

Salah Ketik UU Ciptaker, Permahi Jakarta: Setneg Jangan Menjadi Kambing Hitam

Salah Ketik UU Ciptaker, Permahi Jakarta: Setneg Jangan Menjadi Kambing Hitam

Tag

Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya