Esensinews.com – Kematian 3 warga suku terpencil Mausu Ane di Maluku Tengah akibat kelaparan ditanggapi Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman. Dikabarkan sebelumnya ketiga orang ini meninggal akibat kelaparan karena krisis pangan.
“Itu bukan karena tidak ada pangan tapi distribusinya yang susah, karena mereka petani berpindah atau nomaden,” kata Amran di Makassar Jumat (27/7/2018).
Lebih lanjut kata Mentan, pemerintah mengirim sejumlah bantuan dari dua minggu yang lalu untuk menangani krisis pangan.
“Kami sudah perintahkan tim pangan dan Kementrian Sosial (Kemensos) sudah turun langsung dari dua minggu lalu,” ungkap dia.
Pemerintah meminta agar suku Mause Ane hidup menetap dan akan diberikan bibit pertanian.
“Tim pertanian sudah berangkat ke lokasinya untuk meminta moga-moga yang bersangkutan kalau bisa menetap dan kami siapkan bibit dan beni dengan gratis,” ujarnya.
Diketahui, Tiga warga yang meninggal yakni seorang lansia dan dua anak. Mereka dilaporkan meninggal 7 Juli lalu.
Warga yang meninggal tersebut diketahui adalah anggota komunitas adat terpencil (KAT) suku Mause Ane merupakan masyarakat terasing atau nomaden yang terletak di Desa Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah. Suku itu sekarang terdiri atas 45 kepala keluarga atau sekitar 170 jiwa.
Editor : Hipatios