ESENSINEWS.com – Unjuk rasa berujung meninggalnya dua orang mahasiswa Universitas Halu Oleo saat melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kota Kendari beberapa waktu lalu menimbulkan bekas luka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Hal tersebut membuat Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Poempida Hidayatullah menaruh perhatian khusus kepada keluarga korban.
Berdasarkan infomasi yang dihimpun oleh Essensinews di Kota Kendari, bahwa Dewas BPJS TK yang sedang melakukan kunjungan kerjanya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyempatkan dirinya untuk melihat lokasi kejadian dan kampus Universitas Halu Oleo.
Pasalnya keluarga korban yang berada di Kabupaten Muna kurang lebih memakan waktu 6 jam menggunakan kapal cepat atau kapal ferry dari Kota Kendari menuju Kabupaten Muna.
Namun demikian, Dewas BPJS TK tersebut meminta kepada Kepala Cabang BPJS TK dan jajarannya untuk datang ke rumah orang tua korban Yusuf (alm) dan Randi (alm) di Kabupaten Muna dalam waktu dekat.
Atas sikap bijak tersebut, Dewas BPJS TK mendapatkan apresiasi dari Kornas-Jokowi, melalui Sekretaris Jenderalnya Akhrom Saleh, bahwa pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.
“Kami apresiasi setinggi-tingginya atas sikap Dewas BPJS TK, pak Poempida Hidayatullah, atas perhatianya kepada pejuang demokrasi mahasiswa yang gugur di Kendari,” ujar Akhrom saat memberikan keterangannya kepada Esensinews di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Ia juga menyampaikan, bahwa perhatian Dewas BPJS TK tersebut sebagai contoh bagi pejabat-pejabat negara khususnya dari aktivis pergerakan mahasiswa. “Jadi wajar jika beliau berempati, beliau juga dari aktivis mahasiswa, ya jadi tahu ya… rasanya seperti apa jadi aktivis,” imbuhnya.
Selain itu Akhrom menyesalkan sikap Menristekdikti yang cenderung kurang peduli atas meninggal anak didiknya, khususnya kepada keluarga korban, apalagi kata Akhrom, korban (Randi) sebagai anak satu-satunya laki-laki harapan keluarga.
“Kedepan kami berharap kepada presiden Jokowi memilih Menristekdikti selain menguasai teknologi juga harus dekat dengan mahasiswa,” pungkasnya.