ESENSINEWS.com – Kebijakan layanan kesehatan AS menjadi fokus debat para kandidat calon presiden Partai Demokrat, Selasa malam (31/7/2019). Elizabeth Warren dan Bernie Sanders, dua senator progresif yang berusaha menyingkirkan Presiden Donald Trump pada pemilu 2020 mendapat banyak serangan dari kandidat yang lebih moderat.
Warren dan Sanders menyerukan pengakhiran menyeluruh sistem layanan kesehatan yang kini berlaku dan terpusat pada perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan swasta yang ditawarkan ke 150 juta pekerja AS melalui perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Pandangan mereka itu diserang sejak awal debat yang berlangsung di Detroit, Michigan, pusat industri mobil Amerika.
Warren, mantan guru besar ilmu hukum Harvard, dan Sanders, yang menggambarkan dirinya sebagai sosialis Demokrat, sudah lama berteman dan sering menjadi sekutu politik. Mereka kini berusaha menggalang dukungan dari kelompok liberal di dalam Partai Demokrat. Keduanya mempertahankan gagasan mereka untuk menciptakan layanan kesehatan yang dijalankan pemerintah.
Anggota Kongres dari Maryland John Delaney termasuk yang secara agresif menyerang dan menyebut proposal Warren dan Sanders terlalu radikal dan sulit diterapkan. Sanders membantahnya, dengan mengatakan, sudah ada banyak negara yang mengadopsi sistem layanan kesehatan yang dijalankan pemerintah. Warren menyebut kecaman itu sebagai isyarat kepengecutan melakukan hal besar. “Saya tidak paham, mengapa ada yang mencalonkan diri untuk menjadi presiden dengan berbicara apa yang tidak bisa mereka lakukan dan apa tidak bisa mereka perjuangkan,” kata Warren mencemooh.
Senator Amy Klobuchar dari Minnesota juga menyerang. Ia menyerukan perubahan kebijakan layanan kesehatan yang signifikan. “Saya memiliki gagasan yang berani, namun semuanya berpijak pada realitas.”Debat kedua ini berlangsung selam 2,5 jam dan dikuti 10 kandidat. Pada debat Rabu malam (1/8), 10 kandidat lain akan tampil, termasuk mantan wakil presiden Joe Biden dan pesaing kuatnya, Senator Kamala Harris dari California.
Sumber : VOAIndonesia