Esensinews.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak semua pihak untuk berada dalam satu barisan memerangi korupsi. Bagi dia, korupsi merupakan salah satu perusak fondasi bangsa.
Ia mengatakan, Indonesia akan menjadi bangsa maju dan diperhitungkan bangsa-bangsa lain di dunia apabila memiliki daya saing. Nah, salah satu penggerus daya saing Indonesia, menurut dia, adalah korupsi.
“Ini musuh kita bersama. Karena itu, di depan Sidang Bersama yang terhormat ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memerangi korupsi. Pemerintah mendukung setiap usaha, dari semua pihak, dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta memperkuat KPK,” kata Jokowi.
Hal itu disampaikan dia saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2019).
Korupsi, menurut mantan gubernur DKI Jakarta, menggerogoti postur anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Artinya juga, menggerogoti uang rakyat.
“Kita juga terus menguatkan sistem dan basis data perpajakan nasional,” ujar Jokowi.
Terkait hal itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Sidang Anggota Dewan yang terhormat, yang telah menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan.
“Kita optimis bahwa dengan Perppu tersebut, APBN Indonesia akan semakin kokoh karena sumber kekuatannya berasal langsung dari rakyat, dan setiap rupiahnya digunakan untuk kepentingan rakyat,” kata Jokowi menegaskan.
Selain itu, ia menambahkan, Indonesia juga semakin siap menyambut era keterbukaan informasi internasional yang memberlakukan Sistem Pertukaran Informasi Otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI).
Seperti diketahui, DPR membentuk panitia khusus (pansus) angket terkait kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi. Meskin ditentang berbagai pihak, pansus angket DPR tetap jalan.
Beberapa aksi pansus angket DPR terkait KPK adalah mengunjungi para terpidana korupsi yang kasusnya pernah ditangani lembaga antirasuah tersebut. Pansus angket juga mendatangi beberapa pihak yang pernah dimintakan keterangan atau diperiksa di KPK.
Sumber : CNN Indonesia
