Oleh : Ir H Joko Widodo
Bapak, Ibu, Saudara-Saudara dan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan. Pada kesempatan ini, pada konvensi ini, saya ingin berbagi kepada Bapak Ibu dan Saudara-Saudara sekalian; berbagi pengalaman, berbagi cerita, berbagi cita-cita dan berbagi semangat.
Saya lahir dan tumbuh dari keluarga yang sangat sederhana. Bapak saya pernah jualan bambu dan kayu di sebuah pasar yang namanya pasar Gilingan, Solo. Jadi, dari kecil, saya sudah jadi bagian dari lingkungan pasar rakyat.
Bapak saya juga menyambi jadi sopir. Kami pernah tinggal di bantaran sungai Kalianyar (Solo), kemudian digusur dan harus mencari rumah kontrakan. Pengalaman ini menumbuhkan tekad saya agar masyarakat Indonesia tidak mengalami kesulitan seperti yang pernah saya alami.
Tapi, meskipun keluarga kami hidup sederhana, namun kami bahagia dan masa kecil saya penuh dengan kegembiraan. Saya belajar dan bermain di tepi sungai bersama teman-teman saya.
Namun keluarga kami selalu dihantui ketakutan ketika tidak (bisa) berobat saat sakit, dihantui ketakutan ketika tidak mampu membayar biaya sekolah. Tapi, saya bertekad rakyat Indonesia harus bebas dari rasa ketakutan seperti itu.
Saya bersyukur, karena kerja keras kedua orang tua saya yang tidak menyerah, akhirnya memperoleh hasil. Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah sehingga keluarga kami selalu mendapatkan kemudahan.
Dengan segala perjuangan, keluarga saya berhasil menyelesaikan sekolah dan melanjutkan kuliah (bagi anak-anaknya). Akhirnya, setelah lulus kuliah, saya merasakan perjuangan mencari pekerjaan yang tidaklah mudah.
Alhamdulillah pengalaman kerja pertama saya di Aceh. Saya jatuh cinta pada bumi dan rakyat Aceh. Pengalaman ini membuat saya mendalami keberagaman Indonesia.
Pengalaman saya bekerja mulai dari tingkat yang paling bawah, menumbuhkan tekad saya bahwa seluruh tenaga kerja di Indonesia (harus) memiliki keahlian yang cukup dan mampu mendapatkan pekerjaan dengan tingkat kesejahteraan yang baik.
Pengalaman saya di Aceh juga menunjukkan pentingnya peranan istri di dalam meniti karir saya. Saya yakin, perempuan di Indonesia memiliki peranan yang sangat menentukan bagi keluarga, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara Indonesia.
Setelah tiga tahun di Aceh, saya kembali ke Solo dan mulai berwirausaha sebagai pengusaha kecil. Saya merasakan betapa sulitnya mengurus perizinan, saya merasakan betapa sulitnya mencari modal, dan saya merasakan betapa sulitnya menembus pasar, termasuk pasar ekspor dan global.
Saya tidak ingin pengusaha kecil di Indonesia mengalami kesulitan seperti yang saya alami dulu. Saya ingin semua pengusaha di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk maju, asalkan kita mau bekerja keras.
Dan karena panggilan untuk berbuat lebih banyak lagi untuk rakyat, saya masuk ke dunia politik dan menjadi walikota. Pengalaman panjang sebagai walikota (Solo) dua periode, kemudian gubernur DKI dan kemudian menjadi presiden memberikan bekal pengalaman saya untuk mengelola negara.
Perjalanan hidup saya mengajarkan kepada saya dan keluarga saya untuk selalu optimis dalam menghadapi semua masalah. Selalu bekerja keras dan pantang menyerah. Perjalanan hidup saya juga mengajarkan kemandirian dan kejujuran dengan selalu bertawakal (berserah diri – Red) kepada Allah SWT.
Saya berkomitmen untuk melanjutkan dan menuntaskan panggilan dan tanggung jawab saya kepada rakyat Indoneisa, saya optimis Indonesia maju. Saya optimis rakyat sejahtera, saya optimis Indonesia setara, dan saya optimis layak kerja. Saya optimis Indonesia maju.
Bapak, Ibu, Saudara-Saudara dan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan banggakan, apa arti Indonesia Maju bagi kita?
Indonesia Maju adalah Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya tertinggal untuk bisa meraih cita-citanya. Artinya kita harus terus membangun pendidikan yang mencerdaskan, yang memberikan keterampilan, yang meningkatkan keimanan dan memperkokoh karakter untuk meraih kemajuan bangsa.
Indonesia Maju adalah Indonesia yang demokratis, yang memiliki kepastian hukum, agar setiap orang dapat dilindungi dan memiliki hak yang sama di depan hukum. Artinya, kita harus membangun sistem hukum yang bersih dan terpercaya untuk memberantas korupsi, untuk menegakkan keadilan, untuk menegakkan HAM dan menangani kejahatan-kejahatan yang ada.
Indonesia Maju adalah Indonesia yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang mendorong inovasi untuk meningkatkan produktivitas serta meningkatkan daya saing dan martabat bangsa. Artinya, kita harus mampu mengelola sumber daya alam kita, yang kita manfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Indonesia Maju adalah Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara untuk memperkokoh kedaulatan, memperkokoh persatuan dan kesatuan. Artinya kita harus terus memperkuat sistem pertahanan dan keamanan kita, memperkokoh diplomasi luar negeri kita, memperkokoh ketahanan budaya kita, untuk mencapai Indonesia maju yang kita cita-citakan.
Selama empat tahun ini kita telah bekerja keras untuk membangun fondasi infrastruktur kita bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita membangun di seluruh pelosok Tanah Air, di perbatasan, dan (di) semua desa, di negeri yang kita cintai ini.
Alhamdulillah, untuk pertama kalinya, angka kemiskinan telah turun di bawah 10 persen. Hanya satu digit angka kemiskinan, yang terendah di Indonesia. Kita harus menurunkan angka kemiskinan ini melalui penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, harga-harga yang stabil dan terjangkau, daya beli yang menguat, dan jaminan sosial yang menyeluruh.
Saya optimis (rakyat Indonesia) sejahtera, saya optimis kerja keras selama ini mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Selama empat tahun kita telah berhasil membangun sistem sosial yang mensejahterakan rakyat.
Sepuluh juta keluarga telah mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga anak-anak dari keluarga pra sejahtera, keluarga miskin tetap bisa bersekolah, bisa mendapatkan imunisasi dan tambahan makanan yang bergizi.
Lebih dari 15,5 juta keluarga miskin mendapat bantuan pangan, seperti ibu Siti Jariah dari Bekasi, Jawa Barat. Ibu Siti sekarang berada di tengah kita. Dulu Ibu Siti dan suami kekurangan dalam membiayai hidup anak-anaknya. Lalu tahun 2015, Ibu Siti mulai berani berjualan lontong sayur dan gado-gado, ini dibantu melalui program PKH.
Dan sekarang usaha Ibu Siti Jariah berkembang pesat, sekarang sudah menerima pesanan catering untuk acara kantor dan perkawinan. Sekarang anak-anaknya bisa kuliah, artinya ibu Siti sudah lulus dari PKH. Ini hebat sekali. Ini adalah contoh dengan bekerja keras, tidak pernah menyerah, optimis bisa sejahtera, maka ibu Siti mampu memajukan ekonomi keluarganya.
Pemerintah terus menjamin anak-anak Indonesia untuk dapat meneruskan sekolah tanpa terhalang kondisi ekonomi keluarga dan 18,7 juta siswa telah mendapatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk bersekolah, membeli buku, seragam dan sepatu.
Hampir 1 juta mahasiswa dari keluarga miskin mendapatkan beasiswa, lima ribu anak dari Papua mendapatkan beasiswa, 20 ribu anak-anak muda terbaik maupun dari pesantren untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, di universitas-universitas terbaik dunia.
Itu semua untuk membuktikan, tidak ada satu pun anak Indonesia yang (boleh) gagal meraih cita-citanya hanya karena kemiskinan.
(Sejumlah) 92,4 juta jiwa telah memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga dijamin kesehatannya dan tidak jatuh miskin ketika anggota keluarganya ada yang sakit. Kita tidak boleh lagi mengenal istilah “orang miskin tidak boleh sakit”, tidak boleh!
Semua rakyat Indonesia harus bisa memperoleh layanan kesehatan, tetapi semua hal tersebut tidaklah cukup. Saya ingin melakukan lebih banyak lagi untuk kesejahteraan rakyat, Program Keluarga Harapan, Program Keluarga Sejahtera akan diperkuat dengan program Kartu Sembako.
Nanti akan ada kartu Sembako Murah, kemudian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sekarang (baru) sampai di (tingkat) SMA/SMK akan dijadikan KIP Kuliah. Artinya KIP akan dapat membantu biaya pendidikan; membantu biaya pendidikan mulai dari anak usia dini hingga kuliah dengan Kartu Indonesia Pintar.
Bapak, Ibu dan Saudara sekalian dan rakyat yang saya cintai, selama empat tahun ini kita telah melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat terutama kelompok perempuan, program kelompok ibu-ibu Mekaar dan program UMi membuktikan bahwa perempuan Indonesia adalah tiang keluarga yang tangguh.
Empat juta perempuan Indonesia pra sejahtera telah mendapatkan program Mekaar. (Sejumlah) 1,2 juta perempuan Indonesia telah mendapatkan kredit murah Ultra Mikro (UMi) senilai (total) 7 triliun rupiah.
Seperti Bu Roidah dari Cilincing, silahkan media tanyakan sendiri ke Bu Roidah, supaya saya tidak dikira ngarang. Ibu Roidah adalah perempuan Indonesia yang membantu ekonomi keluarganya, dulu pendapatannya hanya Rp 20.000-30.000/hari, tentu ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Namun ini tidak membuat Ibu Roidah mengeluh dan menyerah. Dengan berdagang dan bekerja keras, dengan dibantu program Mekaar, sekarang omset Ibu Roidah mencapai Rp 1,5 juta per hari. Ini adalah potret perempuan-perempuan hebat Indonesia.
Tahun ini program Mekaar akan ditingkatkan dari 4 juta menjadi 10 juta penerima, sehingga 10 juta ibu-ibu akan mampu meningkatkan usahanya hingga 4-5 kali lipat. Dan tahun depan program UMi akan ditingkatkan untuk menjangkau ekonomi keluarganya.
Saya paham perempuan sering menghadapi pilihan sulit pada saat bekerja dan juga harus terus menjalankan kodrat sebagai ibu. Oleh sebab itu, pemerintah akan membangun program penitipan anak secara massif untuk menjaga buah hati di saat orang tuanya bekerja.
Program pelatihan keterampilan bagi perempuan dan program pelatihan wirausaha bagi perempuan adalah merupakan wujud dari pembangunan perempuan berdaya.
Seperti pengalaman saya, banyak wirausaha yang tidak bisa mengakses modal karena tidak memiliki agunan. Oleh karena itu kita membuat program pembagian sertifikasi tanah karena tanah adalah aset penting bagi ekonomi rakyat.
Ini adalah wujud kedaulatan dan kepastian hukum bagi rakyat untuk mengelola, mengakses permodalan, dan kepastian untuk hak warisnya. Sudah 5 juta lebih (sertifikat dibagikan) di tahun 2017. Tujuh juta lebih di tahun 2018 dan kita (tahun 2019 ini) akan memiliki target membagikan 9 juta sertifikat untuk rakyat. Tahun depan 11 juta sertifikat harus dibagikan kepada rakyat.
Pemerintah juga melaksanakan program perhutanan sosial, kita telah membagikan konsesi tanah untuk masyarakat kecil di sekitar hutan. Sudah dibagikan sebesar 2,6 juta hektar dari 12,7 juta hektar yang sudah dipersiapkan tapi belum dibagi.
Jika ada penerima konsesi besar yang mau mengembalikan ke negara, akan saya tunggu dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil, karena masih banyak rakyat yang membutuhkan.
Bapak, Ibu, Saudara dan rakyat yang saya kasihi dan hormati, separuh dari penduduk di Indonesia tinggal di desa dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dari perkotaan.
Kita telah memulai program dana desa untuk membangun ekonomi desa, membuka konektivitas dan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya di desa. Selama empat tahun ini dana desa sudah mencapai Rp 187 triliun. Jalan dan jembatan desa terbangun, Posyandu dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), air bersih dan sanitasi telah meningkat dan ekonomi desa juga berkembang. Pendapatan masyarakat desa meningkat pesat dan angka pengangguran di desa juga turun.
Dalam 5 tahun ke depan kita rencanakan total dana desa mencapai 400 triliun rupiah dengan pemanfaatan yang semakin baik, kemakmuran rakyat akan merata ke seluruh desa.
Inilah salah satu alasan mengapa kita harus optimis sejahtera. Optimis sejahtera.
Sektor pertanian adalah sektor penting dan strategis bagi bangsa Indonesia. Kita telah membantu petani dengan membangun waduk, bendungan dan irigasi. Kita juga telah membantu petani dengan memberikan alat-alat mesin pertanian.
Ke depan kita akan semakin menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani dan kita ingin menghubungkan petani dengan pasar.
Para petani akan didukung untuk berkoperasi dan masuk ke industri hilir seperti penggilingan, pengemasan, dan pemasaran dan produk-produk lainnya. Koperasi para petani harus dapat bersaing sebagaimana perusahaan modern. Itulah yang disebut mengkoperasikan petani. Ini adalah ciri-ciri dari petani masa depan, sehingga ke depan kita harapkan petani semakin canggih.
Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para petani di seluruh Indonesia yang sudah bekerja keras meningkatkan produktivitas untuk membangun ketahanan pangan.
Indonesia adalah negara maritim, laut adalah kekayaan negara yang harus kita manfaatkan untuk generasi sekarang dan masa depan.
Kita telah membangun fasilitas untuk pengolahan hasil laut. Kita siapkan Bank Mikro Nelayan, sehingga para nelayan mudah mendapatkan modal. (Sejumlah) 132 miliyar rupiah dana dari Bank Mikro Nelayan sudah disalurkan kepada para nelayan dan usaha perikanan dengan bunga hanya 3 persen saja.
Tahun ini akan ditingkatkan penyaluran Bank Mikro Nelayan hingga mencapi 975 miliyar rupiah. Kita juga akan meningkatkan teknologi untuk produktivitas nelayan dan menjaga kelestarian laut. Maka kita hadirkan program pangan laut berkelanjutan. Anugerah laut Indonesia wajib kita jaga dan pelihara untuk generasi cucu kita dan generasi selanjutnya.
Bapak Ibu perlu saya katakan, listrik adalah urat nadi bagi bangsa dan perekonomian negara dalam menyongsong era industri 4.0. Alhamdulillah kita telah mampu meningkatkan rasio elektrifikasi. Rasio listrik kita hingga 98 persen lebih dan kita targetnya mencapai 99,9 persen tahun 2019 ini.
Ke depan, kita akan mengurangi pengunaan bahan bakar fosil atau minyak dan memajukan program energi hijau. Ini adalah bentuk tanggung jawab Indonesia untuk peduli terhadap masalah perubahan iklim dunia. Indonesia kaya akan sumber daya alam yang bisa menghasilkan energi terbarukan, energi dari air, panas bumi dan angin atau bio dan matahari.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita telah membangun pembangkit listrik tenaga angin di Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, yang mampu dinikmati oleh 150 ribu lebih keluarga.
Kita telah membagikan 176 ribu lampu surya gratis di 16 provinsi untuk lebih dari 350 ribu rumah. Misalnya Ibu Yakon Taboni warga desa di Muna, Kabupaten Jayawijaya, Papua, dapat menikmati penerangan di rumahnya. Dan selama tahun 2018 kita juga telah mampu memproduksi biodiesel melebihi target, yaitu sebesar 6 juta kilo liter; 4 juta kilo liter untuk program B20 dan sisanya diekspor.
Kita juga berhasil menghemat devisa 28,4 triliun rupiah dan ditargetkan tahun ini produksi B20 sebanyak 6,2 juta kilo liter dengan potensi penghematan devisa 3 miliyar USD. Dengan energi alternatif ini kita dapat mengurangi kebutuhan impor minyak kita dan meningkatkan ketahanan energi yang terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu, saya optimis terjangkau dan optimis berdaulat.
Sekarang kita hidup di era yang berubahnya sangat cepat, dunia tanpa batas, informasi datang begitu deras sangat cepat. Kita pastikan seluruh rakyat dan wilayah di seluruh Indonesia mampu mendapatkan akses internet yang setara dan cepat. Ini adalah wujud demokratisasi teknologi dan kesetaran kemajuan, karena kalau tidak, kita ini akan ketinggalan jauh sekali.
Dari Sabang sampai Merauke akan sepenuhnya memiliki infrastruktur internet untuk semuanya. Pembangunan ‘Palapa Ring’ hampir selesai. ‘Palapa Ring’ barat dan tengah sudah 100 persen beroperasi, 91 persen Palapa Ring di wilayah timur sudah berjalan dan sebentar lagi pada pertengahan tahun ini akan mencapai 100 persen. Indonesia juga telah memiliki satelit Telkom dan baru-baru ini swasta meluncurkan satelit Nusantara Satu.
Ini akan semakin memperkuat infrastruktur akses internet, dengan demikian seluruh rakyat dan pelaku usaha di seluruh pelosok Indonesia dapat berbisnis dan berjejaring. Dapat membuka wawasan secara global, inilah kesetaraan Indonesia dengan kemajuan dunia. Oleh karena itu, kita harus optimis.
Dengan infrastruktur yang semakin kuat, dapat terbangun peluang kerja yang semakin banyak tercipta. Ini adalah satu jawaban bagi para pencari kerja di Indonesia. Namun kita masih harus meningkatkan kualitas keterampilan dari para pekerja kita. Kita telah meluncurkan berbagai program vokasi (pendidikan kejuruan -Red). Salah satunya mendirikan Balai Latihan Kerja komunitas di pesantren-pesantren untuk meningkatkan keterampilan santri.
Tahun 2017 hanya 50 BLK komunitas, 2018 ada seratus BLK dan tahun 2019 kita targetkan seribu BLK komunitas, dan tahun 2020 targetnya tiga ribu BLK komunitas akan terbangun.
Namun, saya akan lebih meningkatkan lagi program pelatihan para pencari kerja dan korban PHK. Maka itu, akan saya meluncurkan Kartu Pra-Kerja untuk memberikan layanan latihan vokasi, untuk skilling, re-skilling dan untuk up skilling. Ini latihan vokasi keterampilan bagi yang belum bekerja, belum berstatus sebagai pekerja, dan bagi yang akan berganti pekerjaan.
Tahun 2019 ini ditargetkan kita akan melatih 500 ribu orang di layanan pelatihan vokasi dan tahun 2020 akan ditargetkan 2 juta orang peserta pelatihan akan kita kerjakan. Dengan Kartu Pra-Kerja ini, kita akan terus meningkatkan program tersebut sehingga Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas premium, yang mampu bersaing dalam negeri dan juga di luar negeri.
Saya optimis kerja. Sekali lagi, optimis kerja.
Dan untuk menunjang sumber daya manusia yang berkualitas premium, SDM premium, saya akan terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dan untuk memperbaiki kualitas pembangunan di seluruh pelosok tanah air, kita akan terus meningkatkan dana abadi pendidikan dan penelitian.
Saat ini kita telah memupuk dana abadi pendidikan kita sebesar 66 triliun rupiah dan akan terus ditingkatkan sampai 100 triliun rupiah dalam waktu 5 tahun ke depan. Kita juga telah memulai Rp 1 triliun dana penelitian abadi sehingga ke depan kita mencapai 50 triliun dana abadi penelitian dan pengembangan.
Saya juga akan membentuk dana abadi untuk mendukung perguruan-perguruan tinggi terbaik di Indonesia, untuk masuk ke peringkat terbaik dunia. Di tahun 2020 kita akan mulai dengan alokasi kurang lebih 10 triliun. Saya optimis maju dan setara.
Saya yakin dengan SDM premium generasi muda dan milenial akan mampu bersaing dan eksis di dalam kompetisi global.
Lihat pengalaman empat unicorn Indonesia yang telah menembus skala global. Indonesia memiliki unicorn terbanyak di Asia Tenggara yang telah memberikan manfaat bagi jutaan usaha kecil untuk masuk di dalam pasar nasional, regional serta global.
Kita telah memberikan digital talent scholarship untuk 1000 orang di tahun 2018 dan kita targetkan hingga 20 ribu orang di tahun 2020 nanti. Dan saya yakin akan banyak start-up (usaha rintisan -Red) lahir di Indonesia melalui berjejaring, bertukar pikiran dan berdiskusi ide dan saling percaya untuk bekerja sama. Saya yakin generasi milenial Indonesia mampu menembus pasar global, mereka ini adalah generasi-generasi berkolaborasi. Untuk itu energi positif dan kreativitas generasi kita harus didukung dengan program creative space.
Di sinilah anak-anak muda akan memiliki ajang berkreasi, berkesenian dan berolahraga di desa dan di kota. Anak anak muda dapat berkolaborasi, mengasah toleransi, meningkatkan kreativitas dan inovasi, juga memupuk jiwa wirausaha. Di situ ada latihan kelas terampil yang akan segera kita lakukan besar-besaran untuk profesi kreatif. Dan ditambah dukungan dana sponsorship untuk kegiatan anak muda dan komunitas untuk mendorong prestasi skala nasional dan internasional kedepannya.
Saya yakin akan banyak anak muda Indonesia yang masuk ke gelanggang dunia untuk mencetak prestasi. Saya optimis prestasi. Saya optimis setara.
Seperti pengalaman saya sewaktu berwirausaha, begitu sulit mendapatkan perizinan usaha, saya bertekad untuk memangkas regulasi yang menyulitkan dan juga membebani dunia usaha.
Kita telah memulai dengan OSS, Online Single Submission, saya juga telah meringankan beban UMKM dengan bunga murah hanya 7 persen. Saya juga menurunkan pajak final untuk UMKM hingga separuhnya dari 1 persen menjadi 0,5 persen. Juga telah dibangun 41 Bank Wakaf Mikro yang menyalurkan dana murah bagi usaha keumatan.
Saya telah merevitalisasi lebih dari 5 ribu pasar rakyat agar mampu bersaing dengan pasar modern dan menggerakkan ekonomi lokal. Semua itu untuk mendukung rakyat yang sedang merintis usaha agar usahanya lancar, saya optimis bisnis bisa lancar dan saya optimis rakyat sejahtera.
Bapak Ibu dan Saudara-saudara yang saya banggakan. Tekad kita adalah mewujudkan Indonesia maju yang optimis dalam menghadapi tantangan perubahan zaman. Indonesia yang penuh harapan dan kesempatan, Indonesia yang membuat semua mimpi dan cita-cita warganya dapat diwujudkan. Itulah yang sekarang kita perjuangkan.
Selama empat tahun kita sudah membangun fondasi kebangsaan kita. Indonesia yang Bhinneka dan saling bertoleransi. Indonesia yang Bhinneka namun kuat bersatu. Indonesia yang mengglobal namun berdaulat. Tapi pekerjaan kita belum selesai, belum selesai. Banyak sekali tantangan yang sedang dan akan kita hadapi.
Apa yang akan kita jalankan ini memang banyak tantangannya. Bahkan banyak juga yang tidak setuju dengan cara yang kita tempuh. Itu sah-sah saja dalam sistem demokrasi kita. Namun saat ini kita perlu bersatu untuk mengejar ketertinggalan kita.
Kita perlu bersatu untuk menghadapi ancaman perpecahan dan kemunduran. Kita perlu bersatu demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kita perlu bersatu untuk Indonesia Maju. Namun saya tidak mungkin menjalankan tugas ini seorang diri. Dengan optimis, saya Joko Widodo dan Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin siap memimpin bangsa Indonesia.
Marilah kita bersama menyelesaikan tugas-tugas kebangsaan, memajukan bangsa Indonesia, bersama membangun Indonesia Maju. Semoga Allah SWT memberikan ridho dan kemudahan kepada kita semuanya Amin, Amin Ya Robbal Alamin.
Dan dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai dan Koalisi Indonesia Kerja, Tim Kampanye Nasional dan Daerah, serta seluruh relawan dan seluruh pendukung. Kita semua harus bersatu bersama untuk Indonesia Maju.
Sekali lagi, itulah tekad kita bersama untuk Indonesia maju.
Optimis berdaulat.
Optimis sejahtera.
Optimis terjangkau.
Optimis setara.
Optimis kerja.
Optimis Indonesia Maju.
Optimis Indonesia Maju.
Optimis Indonesia Maju.
Terimakasih, wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. (*)
IR H JOKO WIDODO atau Jokowi lahir di Solo, 21 Juni 1961. Ia adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Dalam ajang Pemilihan Presiden tahun 2019 ini, ia kembali maju sebagai calon presiden bersama KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presidennya. Pidato Kebangsaan Jokowi ini disampaikan dalam acara bertajuk “Konvensi Rakyat: Optimis Indonesia Maju” di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu, 24 Februari 2019.