Esensinews.com – Menjelang terselenggaranya Pemiu 2019, Polri bekerjasama dengan KPU dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema,“ Melawan Hoax Untuk Menciptakan Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk di media sosial,” di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/3/2019).
Seminar tersebut dibuka oleh Kabaintelkam yang diwakili Irjen Pol Suntana, Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan, Polri sedangkan Keynote Speech adalah, Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Sedangkan sebagai Pembicara adalah, Mahfud MD, Ketua KPU Arief Budiman dan Pengamat Komunikasi UI, Effendy Gazali.
Seminar ini dihadiri oleh kalangan mahasiswa perwakilan BEM seluruh Indonesia, pegiat media sosial dan influencer. Terselenggaranya Pemilu yang aman sejuk dan damai pada Pileg dan Pilpres 2019, merupakan konsern dari berbagai pihak termasuk Polri.
Di era digital ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam membantu menciptakan terselenggaranya Pemilu yang sejuk, aman dan damai. Menurut data APJII tahun 2017 terdapat 143 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet dan memanfaatkan jejaring media sosial untuk berkomunikasi. Artinya ada 54 % lebih masyarakat yang menggunakan media sosial setiap harinya.
Dalam perjalanannya di media sosial bersliweran aneka informasi, termasuk informasi hoaks, ujaran kebencian bahkan SARA. Meski Polri sudah sering melakukan penegakan hukum terhadap pelaku yang melakukan hoaks, namun sepenuhnya belum bisa meredam peredaran hoaks. Untuk itu melalui seminar ini, Polri, Pemerintah dan KPU kembali menegaskan dan tanpa henti menghimbau masyarakat agar tidak menyebarkan hoaks dan mempolitisasi SARA demi terwujudunya pemilu yang sejuk, aman dan damai.
Pemilu tinggal beberapa hari lagi, KPU bersama Polri telah menetapkan tagline “say no to hoax dan politisasi SARA demi Pemilu 2019 yang berdaulat, negara kuat,”. Seminar ini adalah upaya Polri dengan Pemerintah untuk mensosialisasikan pengguanaan media sosial secara cerdas, bijak, cermat dengan menghadirkan para pakar dalam bidangnya yang kompeten dan kredibel.
Dalam Seminar pembicara dan peserta juga sharing, berbagi pengalaman bagaimana menciptakan media sosial menjadi ruang yang sehat, produktif, positif dan sejuk untuk saling berkomunikasi.
Dijelaskan oleh Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri Brigjen Pol Budi Setiawan, panitia menghadirkan perwakilan para penggiat media sisial dari berbagai komunitas dan BEM Mahasiswa perwakilan dari berbagai Perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan serangkaian kegiatan termasuk unjuk kreatifitas melawan hoax. Selain itu peserta juga akan menandatangani Pakta Integritas anti hoax untuk menjaga keutuhan NKRI.
Di sela-sela acara tersebut, Brigjen Pol Budi Setiawan menjelaskan bahwa ancaman hoax dan konten negatif di sosial media sudah membahayakan. Berdasarkan data Bagian Pemantauan dan Analisa Biro Multimedia Divisi Humas Polri, sepanjang tahun 2018 ditemukan 30.056 konten negatif di media sosial yang terdiri dari 602 (2%) Hoax, 20.945 (70%) Provokasi, 1.120 (4%) SARA, 6.886 (23%) Hate speech, 491 (2%) Radikalisme, dan 12 (0.04%) Terorisme. Fakta tersebut tentu harus menjadi perhatian serius.
Sumber rilis:
Brigjen Pol Drs Budi Setiawan MM, Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri