Esensinews.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sepanjang kuartal ke-III/2018 mengalami kerugian sampai US$ 37 juta. Bukan itu saja perusahaan pun merugi selang 6 tahun belakangan ini.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Silmy Karim. Oleh karena itu kata dia saat ini tengah gencar melakukan restrukturisasi untuk menekan kerugian perushaan.
“Kita saat ini sudah melalukan pembenahan fundamental dalam industrinya sendiri gimana kita mengkokunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan industri baja nasional,” kata Silmy di BEI, Jumat (4/1/2019).
Lebih lanjut dia menuturkan, adapun pembenahan dilakukan dengan cara perbaikan disttibusi, rantai suplai dan organisasi bisnis. Demikian pula perushaan ujarnya, terus mencari mitra strategis untuk mengembangkan bisnis ke depan.
Ia pun mengeluhkan banyaknya impor baja yang masuk ke Indonesia. Ini kata dia pemyebab utama perusahaan terus mengalami kerugian.
“Industri baja nasional selama 2 sampai 3 tahun ini terpukul karena baja impor bebas masuk, kalau begini kita tidak akan bisa berkompetisi dengan sehat,” kata dia.
Sementaran ucapnya, perusahaan harus bersaing dengan berbagai produk baja impor yang tidak dikenakan bea masuk karena adanya Peratiran Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2018. Ia pun meminta agar Permendag bisa direvisi.
Editor : Divon