ESENSINEWS.com – Ternyata Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum move on atas kekalahannya di Pilpres 20034 Kali ini calon presiden (capres) PDIP ini menyinggung akomodasi politik soal isu jumlah kementerian di pemerintahan Prabowo -Gibran akan bertambah dari sebelumnya. Gerindra menegaskan perihal kementerian itu adalah hak pemenang pilpres.
Sebelumnya muncul isu kalau jumlah kementerian di kabinet Prabowo nantinya akan bertambah. Ganjar mengkritisi isu tersebut. Ia menilai hal itu tak sesuai dengan undang-undang.
“Setahu saya undang-undang itu sudah membatasi jumlahnya. Maka kalau lebih dari itu pasti tidak cocok atau tidak sesuai dengan undang-undang,” kata Ganjar Pranowo kepada wartawan di sekretariat Barikade 98, Selasa (7/5/2024).
Maka yang mesti kita ingatkan bahwa dalam politik akomodasi tidak bisa kita melanggar ketentuan. Maka kalau mau mengakomodasi dari kelompok-kelompok yang sudah mendukung tentu tempatnya tidak di situ. Saya kira pasangan terpilih pasti bisa sangat bijaksana bisa menentukan,” sambung dia.
Ganjar berpendapat, penambahan jumlah pos kementerian akan cenderung dianggap ‘bagi-bagi kue’. Hal itu tidak sesuai semangat perjuangan.
“Makanya kalau dalam konteksnya bagi-bagi kue politik akomodasi hasilnya tidak sesuai dengan spirit perjuangan kita dan akan dituliskan dalam undang-undang,” ungkapnya.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, pos kementerian seharusnya diisi oleh seorang ahli. “Maka yang paling bagus kabinetnya adalah zaken kabinet atau kabinet ahli dan efisien yang bisa merespons perubahan global yang sekarang sangat turbulance building,” ucap dia.
Karena hal itu, Ganjar pun tegas mengambil posisi sebagai oposisi pemerintahan. Katanya, upaya itu dilakukan agar ada kontrol kepada pemerintah yang memimpin.
“Saya kira itu yang penting untuk dilakukan pada pemerintahan ini. Maka kita akan melakukan dukungan dengan cara mengontrol agar kemudian jalannya pemerintah jauh lebih baik,” cetusnya.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mempertanyakan balik apakah politik akomodasi sebagai hal yang salah. Menurutnya, mengakomodasi pihak yang sudah berjuang dalam pemenangan pilpres bukan lah persoalan.
“Saya tanya kembali, apakah misalnya kita mengakomodasi kawan-kawan yang sudah berjuang bersama-sama untuk kemudian membangun Indonesia ke depan itu apakah salah? Gitu loh,” tegasnya di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2024).
Dasco menyebut hal itu sepenuhnya merupakan hak pihak yang memenangkan Pilpres 2024. “Itu kan adalah hak pemenang. Kita juga kemudian kalau ada yang menang dia mau mengakomodasi, kita juga nggak pusing,”