Perhelatan pilkada Sulut sudah di depan mata. Nama yang mulai mengkristal tak lain yakni Jan Maringka. Putra daerah yang kini berkiprah¹ di tingkat nasional.
Jan Maringka merupakan figur yang peduli terhadap kaum marjinal.
Sulut butuh pemimpin bijak, cerdas, kreatif dan inovatif. Bahkan sosok yang sudah selesai dengan dirinya sendir, sebagai jaksa (ASN) telah mencapai jabatan tertinggi dalam karirnya sebagai seorang birokrat yakni Jaksa Agung muda (eselon 1) sejak 2017 lalu. Usai menjabat sebagai Jamintel, lantas beliau ditugaskan diluar instansi sebagai Irjen Kementerian Pertanian selama 2 tahun, 2022- 2023. Akhirnya, JSM terpanggil kembali ke kampung halaman dalam suksesi pilgub Sulut
Begitu banyak pemikiran-pemikirannya yang inovatif di Kejaksaan yang masih terus dipertahankan walau sudah berlangsung lama. pemikiran-nya merupakan legacy yang tidak terbantahkan sd sekarang antara lain peran kejaksaan dalam berbagai orgabisasi internasiobal, program jaksa menyapa, tangkap buronan, jaga desa dan lainnya.
Saat di Kementan pun tidak surut inovasinya melalui program jaga pangan yang fokus kepada program-progran strategis di sektor pertanian. Dengan pengalaman ini, sangat terlihat upaya JSM dalam membangun lumbung-lumbung desa kolaborasi dengan kelompok tani sebagai progtam unggulan yang ditawarkan untuk membangun sulut
Disisi politik, terlihat sudah mendaftar ke Gerindra serta mendekat ke koalisinya. Berkaca dari pengalamanya maka tentu saja ada peluang diusung partai Gerindra.
Beliau juga tak hanya dikenal di kalanngan domestik, tapi sepak terjangnya juga dikenal di dunia internasional yakni sebagai atase kejaksaan di Hong Kong (2005- 2008), dua kali duduk sebagai Kajari, dua kali Kajati sampai di posisi yang cukup mentereng yakni Jaksa Agung Muda dan orang Minahasa pertama yang duduk di pos ini dalam kurun waktu 78 tahun sejak Indonesia merdeka.
Belum lagi public policy (kebijakan publik) di bidang pertanian yang sangat membantu para kelompok tani khususnya di Sulut.