Kontroversi soal Penundaan Pemilu : Sulitnya Percaya Omongan Jokowi!

ESENSINEWS.com - Senin/07/03/2022
Kontroversi soal Penundaan Pemilu : Sulitnya Percaya Omongan Jokowi!
 - (Ilistrasi Pemilu)

Oleh : DR Jerry Massie MA, PhD (Pakar Politik, Direktur P3S)

Politik lempar batu sembunyi tangan dan politik cuci tangan gencar dilakukan oleh sejumlah politisi.

Salah satunya Cak Imin, dia yang berkomentar soal penundaan pemilu kini dia menyangkal dan melempar isu ini ke Presiden Jokowi.

Barangkali mayoritas publik tak setuju hingga Cak Imin memainkan politik cuci tangan.

Sikap coba-coba sengaja dimainkan, dan bisa saya sebut para politisi ini adalah kelompok munafik.

Sandiwara, drama dan telenovela sengaja diangkat dan kepura-puraan Jokowi juga susah dari tahun lalu saya baca bahkan sebelum isu penundaan pemilu mencuat.

Saya tak pernah percaya omongan Jokowi paling hajya 10 persen yang saya percaya lebih dari itu i don’t trust in him or i don’t believe.

Ada banyak hal saya nilai Jokowi sosok priibadi yang tak jujur tak memegang teguh janji.

Itulah kalau para Wantimpres tak berfungsi bahkan Wapres Jokowi jarang bicara.

Kalau mau jjujur Jokowi belum bisa memimpin negeri ini. Saya membaca komunikasi verbal dan non verbal beliau mulai dari eye contact and body language beliau ada hasrat yang kuat mengisyaratkan dia mau sekali diperpanjang masa jabatan.

Dulu Jokowi bilang usulan 3 periode menampar wajahnya, justru sekarang pandanhannya berubah usulan bagian demokrasi. Begitu pula Menko Polhukam yang mengekor. Sepatutnya dia memberikan masukan bahwa pemaksaan pemilu ditunda melanggar konstitusi. Malahan statement berrsayap dilontarkan Mahfud MD.

Lain pula dengan komtroversi mengenai jaminan hari tua (JHT) yang mana Jokowi yang menyetujui tapi dialah yang terakhir menolak. Ini memang sifat plin-plan. Bisa jadi omongan LBP soal Jokowi yang setuju penambahan bahkan penundaan Pemilu.

Seyogianya, Jokowi memegang teguh janji dan perkataannya, sikap presiden seperti itu yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Ada lagi Jokowi yang mendorong cintai produk lokal justru Jokowi mengizinkan produk asing membanjiri pasar Indonesia.

Belum lagi dia menyebut anaknya tak akan terjun dalam dunia politik justru dia merestui Gibran maju Walil Kota Solo.

Soal konstitusi maka Jokowi perlu banyak belajar ke mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yang mana dia tunduk pada konstitusi alias tak memaksakan 3 periode ataupun penundaan pemilu.

Berbeda dengan Jokowi yang masih samar-samar soal konstitusi. Hari ini beliau bilang tidak besok berubah.

Saya ingat, saat mobil Esemka digaungkan Jokowi sebelum beliau naik tahta sebagai Presiden RI. Tapi jabatannya sudah akan berakhir tapi mobil dan parbriknya tak pernah ada.

[07/03, 10:34] Hardline#: Kalau Jokowi memang taat konstitus maka dia tak boleh bicara bagian usulan penundaan pemilu demokrasi, justru ini merusak tatanan demokrasi dan menghancurkan reformasi.

Gaya presiden Joe Biden slalu ingkar janji bahkan dikendalikan kelompok oligarki Amerika salah satunya seorang sosialis George Soros.

Padahal waktu pencapresan Joe ‘Sleepy’ Biden menyebut dirinya seorang moderat. Inilah kebohongan terbesar Biden, padahal fakta di lapangan saat ini dia seorang sosialis, progresif.

Dia titisan liberal progresif Senator Vermont Bernie Sanders dan anggota DPR dari New York Alexandra Ocasii Cortes (AOC) yang tergabung dalam geng ‘Squad’.

Indonesia butuh seorang pemimpin berjiwa ‘negarawan’ bukan hanya berpikir perutnya, partainya dan kelompok tapi lebih peduli akan nasib bangsa.

Sejatinya, berani, tegas, membela hak orang keci yang tanahnya dirampok oleh kelompok mafia, dia mampu membela dan pasang badan untuk rakyatnya, peduli rakyat kecil jangan hanya jago tevar pesona, jagoan pencitraan murahan banyak terlalu banyak janji palsu.

So, how become to effective, brilliant and wise leader? He be able to translate vision to action. Ada pepatah bilanh begini : “Leadership is not a position, beuatiful promise, heaven’s wind but an action”. Pemimipin itu bukan hanya posisi, janji yang indah tapi, angin surga tapi sebuah tindakan.

Paling penting seoarng pemimpin menggunakan : head, hand and heart, listen better or good listener bahkan punya sense of belonging, sense of emphaty and sense of concern. Dan paling utama keeping promises (menetapi janji)


Warning: Undefined variable $post in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Warning: Attempt to read property "ID" on null in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Tinggalkan Komentar

Kolom

Mungkin Anda melewatkan ini

Rombongan Satgassus Brimob Alami Kecelakaan di Yosoma Papua

Rombongan Satgassus Brimob Alami Kecelakaan di Yosoma Papua

Rizal Ramli Suarakan Amanat Bung Hatta Soal Peran Intelektual untuk Perubahan …

Rizal Ramli Suarakan Amanat Bung Hatta Soal Peran Intelektual untuk Perubahan …

Membuka Tabir Gelap Pembantaian di Sulsel

Membuka Tabir Gelap Pembantaian di Sulsel

Jokowi, Jangan Melawan Suara Rakyat!

Jokowi, Jangan Melawan Suara Rakyat!

Meluruskan Simpang Siur Resesi: Indonesia Resesi Pada Q2-2020

Meluruskan Simpang Siur Resesi: Indonesia Resesi Pada Q2-2020

Tag

Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya