ESENSINEWS.com – Negara yang masuk daftar negara paling miskin di dunia seringkali adalah negara-negara yang juga terjebak dalam krisis politik, termasuk konflik, kelaparan, dan perubahan iklim.
Hal ini seringkali menjadi faktor pemberat yang membuat masyarakat terjebak dalam lingkaran kemiskinan karena sumber ekonomi mereka, seperti pertanian, industr, dan jasa tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk menopang produktivitas mereka.
Terlepas dari standar hidup yang sangat rendah di negara-negara ini, masih aman untuk mengatakan bahwa ada potensi ekonomi untuk pertumbuhan di masa depan karena kemiskinan pada akhirnya tidak menentukan seseorang, keluarga, atau komunitas.
Selain itu, banyak ahli telah mengamati bahwa infrastruktur di negara-negara miskin yang banyak ditemui di benua Afrika saat ini meningkat dengan pesat, membuka pintu bagi investasi asing langsung dan meningkatkan kapasitas industrialisasi.
Bukti lain dari potensi Afrika adalah jumlah kaum muda yang sangat besar di benua itu.
Hal ini dapat diterjemahkan menjadi tenaga kerja masa depan yang cukup besar, pasar internal yang berkembang, dan potensi inovasi dan kemajuan ekonomi.
Daftar negara termiskin di dunia bisa diidentifikasi dengan melihat tingkat gross domestic product (GDP) per kapita atau produk domestik bruto (PDB) di tiap-tiap negara.
Dikutip dari Business Insider, kebanyakan negara yang termasuk dalam daftar termiskin di dunia jika dilihat dari tingkat PDB per kapita berada di benua Afrika.
Menempati urutan pertama sebagai negara termiskin di dunia tahun 2020 berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF) adalah Burundi.
Hanya ada 4 negara di luar benua Afrika yang masuk daftar negara termiskin di dunia di atas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menganggap 25 negara termiskin tersebut, kecuali Zimbabwe dan Tajikistan, sebagai Least Developed Countries (LDCs).
LDCs diklasifikasikan sebagai negara berpenghasilan rendah menghadapi hambatan struktural yang parah untuk pembangunan berkelanjutan.
Negara tersebut sangat rentan terhadap guncangan ekonomi dan lingkungan dan memiliki tingkat aset manusia yang rendah.