ESENSINEWS.com – Komite Peduli Indonesia (KPI) menyatakan dukungannya kepada eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia era SBY, Rizal Ramli, sebagai Calon Presiden 2024.
KPI yang diprakarsai oleh Aktivis Pergerakan 77-78 melakukan deklarasi dukungan dari Kota Bandung, tepatnya di sebuah restoran di kawasan Wastukencana pada 27 Desember 2021 lalu.
Ketua KPI Tito Roesbandi mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin semacam Deng Xiao Ping dan Mahathir Muhammad. Pasalnya, kedua tokoh tersebut masing-masing bisa membawa kemajuan pesat bagi RRC dan Malaysia.
“Realitasnya negara tersebut kini jauh melesat dalam segala hal dari Indonesia. Salah satu penyebabnya masalah kepemimpinan nasional. Setelah 7 kali berganti pemimpin Indonesia belum dikaruniai pemimpin yang berkarakter, problem solver seperti Deng Xiao Ping dan Mahathir Muhammad, sehingga Indonesia terjebak dalam lingkaran setan hanya sebagai Negara berkembang selama 76 tahun merdeka,” ujar Tito, ditulis Selasa (28/12/2021).
Baca juga:Beda Posisi Ganjar-Prabowo-Anies di 5 Survei Terakhir
Pihaknya juga menyoroti soal ekonomi yang menjadi permasalahan terberat, utang yang membengkak diperparah dengan tindakan korupsi yang membuat garis kesenjangan semakin lebar.
“Semua sangat menghambat bagi Indonesia menjadi negara maju serta sulit untuk mengejar ketertinggalannya, dibutuhkan pemimpin nasional yang tidak mempunyai konflik kepentingan, sehingga bisa mengatasi masalah berat tersebut. Mampu melakukan lompatan cepat hingga beban utang Indonesia bisa terselesaikan, sehingga Republik Indonesia bisa berdaulat duduk sama tinggi sebagai Negara maju yang disegani oleh dunia karena rakyatnya sejahtera,” ucap Tito.
“Setelah melakukan kajian tentang track record, integritas dan kemampuan secara internasional, seorang tokoh nasional Dr. Rizal Ramli mempunyai kualifikasi yang sangat menonjol. Sangat pantas sebagai pemimpin nasional berkaliber dunia. Dengan target perubahan dan kemajuan Indonesia melalui Dr Rizal Ramli. KPI yang sebagian besar terdiri dari aktivis pergerakan 77/78 akan menjadi motor pergerakan mengajak semua elemen bangsa untuk ikut bergerak bersama sama,” ujar Tito melanjutkan.
