Persoalan kekinian berkaitan dengan masalah kebangsaan ternyata menjadi tema utama yang mereka diskusikan.Itulah yang terjadi saat tokoh pergerakan mahasiswa Angkatan 1966 yang juga tokoh penting Partai Golkar Fahmi Idris bertemu dengan tokoh pergerakan mahasiswa Angkatan 1978 Dr Rizal Ramli.
Dalam silaturrahim di kediaman Rizal Ramli, hari ini, Jumat (5/11), Fahmi Idris menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini. Khususnya berkaitan dengan kepemimpinan nasional.
Fahmi Idris yang merupakan anggota Dewan Pembina Partai Golkar menekankan, sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh orang pintar yang memiliki integritas.
Syarat lainnya selain pintar dan mempunyai integritas, figur tersebut menurut Fahmi Idris, juga harus memahami persoalan bangsa dan harus mampu bekerja untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
Mengenai siapa figur yang memenuhi kriteria yang dimaksudkannya itu, secara lugas Fahmi Idris menandaskan:
“Saya secara pribadi sejak lama mendukung Rizal Ramli untuk menjadi calon presiden,” tegas mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.
Penegasan dukungan Fahmi Idris kepada Rizal Ramli untuk memimpin negeri ini disampaikannya dalam kapasitas sebagai pribadi. Karena sebagai tokoh Golkar dirinya terikat oleh aturan partai.
Hal lain yang disinggung Fahmi Idris berkaitan dengan masalah figur calon presiden ialah hendaknya figur calon presiden jangan dibentur-benturkan dengan persoalan-persoalan yang bersifat primordialistik, seperti Jawa atau non-Jawa.
Esensi yang terpenting adalah negeri ini sudah 76 tahun mengenyam kemerdekaan, jangan lagi dipimpin oleh pemimpin yang tidak cerdas dan yang tidak mampu memajukan Indonesia.