Rencana tersebut dimatangkan pada awal Agustus di rumah Moeldoko di dekat kawasan Bukit Golf Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Menurut Herzaky, baru belakangan ini rapat tersebut dilakukan bersama Tim Yusril terkait teknis pelaksanaan.

“Ini yang jadi persoalan. Dia ditunjuk jadi pengacara, pasti ada rupiah dan ada kontraknya. Kok, sekarang Yusril koar-koar soal ‘demi demokrasi’? inilah yang buat kader Demokrat marah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Herzaky menegaskan pihaknya tetap optimis dan tidak gentar menghadapi proses hukum yang akan dilangsungkan.

“Seperti yang disampaikan Ketum AHY, kami tidak gentar. Yusril kalau jadi pengacara itu tak selalu menang, kok. Menko Mahfud juga sudah sampaikan JR Yusril tidak ada gunanya,” pungkasnya.