ESENSINEWS.com — Tokoh senior sekaligus aktivis pergerakan DR. Rizal Ramli menyitir pandangan Cliffort Geertz yang sesuai dengan kehidupan di Indonesia saat ini. Dia mengatakan bahwa elite politik kita saat ini hanya bermain panggung, mulai dari lip service, pencitraan, melempar sembako, dan membangun proyek mercusuar tanpa memiliki tujuan yang jelas.
Namun, di satu sisi, mereka juga mengabaikan kehidupan masyarakat yang terlihat dari tidak menghormati adanya kebebasan berpendapat, dan antikritik.
“Elite manipulatif cukup bermain di panggung tanpa perlu memperbaiki realitas kehidupan rakyatnya yang susah,” ujar Rizal seperti dikutip dari Refli Harun Channel yang diunggah pada Selasa (14/9/2021).
Padahal banyak pemimpin Asia yang bisa menjadi contoh bagi negara lain agar bisa membuat negara yang dipimpin menjadi disegani dan rakyat hidup dalam kesejahteraan.
Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu mengatakan bahwa nama-nama seperti Mahathir Mohamad, Lee Kwan Yew, Thaksin, dan Xin Ping bukan pemain panggung. Mereka merupakan pemimpin hebat yang berhasil menjadi “transformer” dan “game changer” bagi bangsanya.
“Pemimpin-pemimpin negara ini aktor panggung. Bukan transformer dan ‘game changer” untuk kemakmuran rakyat dan bangsa. Banyak yang tertipu,” ujarnya.
Sementara itu, Refli Harun mengatakan bahwa semoga kritikan Rizal Ramli ini dijawab pemerintah dengan argumentasi yang memadai. “Pemerintah tinggal membuktikan saja bahwa mereka bukan aktor panggung, bukan seperti yang dinyanyikan oleh Ahmad Albar dalam lagunya yang berjudul Panggung Sandiwara,” ujarnya.
Refli mengatakan, yang dibutukan rakyat Indonesia sesungguhnya adalah pemimpin yang genuin (genuine leader) yang mampu membuat transformasi bagi rakyat yang sesungguhnya. “Karena itu, pemimpin itu harus betul-betul real, bukan hanya pemimpin panggung atau drakor saja,” pungkasnya.