ESENSINEWS.com Berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan para tenaga nakes di beberapa rumah sakit di Sulawesi Utara terus dikemukakan.
Bahkan, keluhan terhadap pelayanan tenaga medis ini menjadi buah bibir dan perbincangan hangat di media sosial.
Ketua DPRD Sulut dr. Fransikus Andi Silangen, SPB, KBD mengakui bahwa melonjaknya kasus positif covid-19 di Sulut ini membuat para tenaga nakes menjadi sedikit kewalahan karena tingginya jumlah pasien.
Namun, dirinya tetap memberikan dukungan terhadap kerja keras para tenaga kesehatan yang sementara berjuang dalam menangani pasien covid 19 di sejumlah rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Sebagai pimpinan dewan sekaligus pernah menjadi bagian dalam menangani pasien, ia sangat menghargai kerja teman – teman sejawat tenaga kesehatan ditengah wabah Pandemi Covid-19.
Dikatakannya masyarakat harus bersatu memberikan dukungan bagi tenaga kesehatan yang menjadi garis terdepan mengatasi persoalan covid 19 yang terjadi di seluruh dunia terutama Sulawesi Utara.
”Situasi sekarang yang sulit, teman-teman pers juga harus membantu. Orang bekerja dalam keadaan tertekan beda dengan situasi normal apalagi nakes juga saat ini cukup banyak terpapar bahkan ada yang sampai meninggal apalagi kalau dalam situasi tekanan dalam bekerja bisa saja hilang konsentrasinya dan itu perlu dipahami, ” ujar Politisi PDIP kepada wartawan Senin (9/8/21) usai rapat RPJMD di ruang paripurna DPRD Sulut.
Secara khusus terkait sorotan masyarakat terhadap pelayanan RS Prof RD Kandou Manado, Silangen menjelaskan pengalamannya yang pernah bertugas di rumah sakit tersebut.
”Sebagai rumah sakit pendidikan, prosedur tindakan yang dilakukan sangat ketat. Kita itu paling takut kalau orang meninggal, karena kalau pasien sampai meninggal ada akan dipertanggung jawabkan melalui forum, jadi akan diurutkan kronologi pasien yang meninggal. Dibenak saya yang pernah mengikuti pendidikan itu yang paling ditakuti.,” terangnya.
Karena menurutnya di rumah sakit pendidikan tersebut ada yang namanya koas, residen masing -masing harus mempertanggung jawabkan kronologis tindakan yang dilakukan.
” Contohnya seperti ini ada kasus kematian itu pasti mereka telusuri semua,” bebernya.
Disisi lain legislator Dapil Nusa Utara ini menghimbau masyarakat tidak takut berobat ke rumah sakit karena menurutnya tidak ada yang namanya rumah sakit sengaja meng-covid kan pasien.
”Tidak ada, tidak ada rencana rumah sakit mencovidkan pasien, semua itu di rumah sakit ada protapnya ada SOP, jadi sangat ketat menentukan pasien itu menjadi covid,” kata dia.