ESENSINEWS.com, Jakarta – Sejumlah hal yang krusial tentang bagaimana kesiapan kota dan kabupetan di Indonesia menuju Smart City yang dicanangkan pemerintah dipaparkan sejumlah narasumber dalam webinar yang digelar Political and Public Policy Studies (P3S) dan Esensinews.com.
Kali ini tema webinar yang diusung yakni, Smart City : Konsep dan Strategi Kepala Daerah di Indonesia, yang dihelat Sabtu (24/7/2021) Pukul 15.00-17.00 WIB.
Menghadapi era digitalisasi dan teknologi, maka kota juga setidaknya harus bersiap menuju smart city, bukan saja orang-orangnya yang pintar tapi dibutuhkan juga lingkungan yang cerdas serta tempat tinggal yang cerdas pula.
Nah! untuk mewujudkan semua itu, butuh konsep dan strategi dari para kepala daerah di Indonesia.
Saat tampil sebagai keynote speech, Menteri/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut kondisi pandemi saat ini dimana kota-kota di dunia tidak ada yang siap. Carrying capacity kata dia secara physically tentu harus dihitung sedemikian rupa.
“Man made features bisa bikin bangunan jalan dan sebagainya. Tapi kreator maha pencipta telah membuat feature di muka bumi ini. Kadangkala kita tidak bisa bisa menghitung kota sebuah habibat terhadap lingkungan di sekitarnya,” ujar dia.
Aktivitas orang berproduksi kata Suharso, kemudian itu menjadi sebuah tempat leaving (kehidupan) dimana orang bisa melakukan kreatifitas kemudian dihargai dan selanjutnya ada nilai tukar yang diperoleh.
Kota tambah dia, harus mampu menyediakan sedemikian rupa pilihan-pilihan pekerjaan serta pilihan-pihan kesejahtraan kepada warga kesejahtraan kepada masyarakat Jadi mungkin kota membiarkan.
“Saya baru saja lihat dan saksikan di Amerika yang mana homeless (pengganguran) banyak ada di New York, Los Angeles ada juga di San Fransisco. Hal yang tidak saya bayangkan ketika saya tahun 94 ada disana, penyebabnya ekonomi dunia terguncang karena pandemi,” jelasnya.