Oleh : Inaz Zubir (Politisi Partai Hanura)
Polisi harus menyelidiki pengaruh sidang online mantan pentolan FPI, Muhammad Rizieq Shihab dengan ledakan bom di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar , Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi, apalagi ada dugaan bahwa pelaku-nya adalah anak muda angggota ex ormas terlarang, yakni FPI.
Bisa saja bom bunuh diri ini diduga dirancang untuk menakut-nakuti dan mengancam hakim-hakim yang sedang menyidangkan berbagai kasus Rizieq Shihab yang berkaitan denga protokol kesehatan. Selain itu juga masih ada kasus-kasus hukum lain-nya yang harus dihadapai oleh Rizieq Shihab, dimana salah satunya adalah dugaan “Chating pornografi”.
Salah satu kelebihan dari Rizieq Shihab adalah kemampuan dia dalam mencuci otak pengikut-nya yang kemudian bersedia melakukan apa saja demi kepentingan Rizieq Shihab, dimana salah satunya adalah anak-anak muda yang dijadikan pengawal oleh Rizieq yang tewas karena bentrok bersenjata dengan polisi ketika mengawal Rizieq Shihab.
Oleh karena itu, diharapkan kepada para orang tua untuk mempertimbangkan kembali kegiatan anak-anak nya yang bersentuhan dengan aktifitas FPI, jangan sampai terulang kembali peristiwa bom bunuh diri yang diduga berlatar belakang pencucian otak tersebut.