ESENSINEWS.com – Sebanyak 38 gugatan tim kampanye dan kuasa hukum Donald Trump di sejumlah negara bagian yang mengungkap “cheating and fraud” (pencurian dan kejahatan) partai Demokrat dalam US Election 2020 atau pemilihan presiden Amerika Serikat.
Dari semuanya itu 26 lawsuit (gugtan hukum) ditolak oleh hakim federal.
Menurut peneliti politik Amerika Jerry Massie, jalan akhirnya adalah Supreme Court (Mahkamah Agung). Merkalah yang akan menjawab keraguan partai Republik atau lebih dikenal dengan sebutan GOP (Grand Old Party).
Jerry menilai memang ada kecurangan dalam pemilihan dari pemilih alien atau ilegal sampai permainan tabulator.
“Sistem Dominion akan diselidiki data berasal dari Edison Research dan itu adalah data yang sama yang digunakan untuk liputan pemilu oleh setidaknya ABC News, CBS News, CNN dan NBC News. Gugatan 20 ribu suara yabg bermasalah di negara bagian Wisconsin tempat lahirnya partai berlambang gajah ini dengan 10 Electoral College bahkan 14.000 surat suara di Georgian yang diperkecil menjadi 12 ribu. Tapi masih akan ad recount ketiga. “nama seorang Republikan yang terdaftar oleh orang lain selain orang itu” telah dilemparkan dan bahwa lebih dari 12.000 “surat suara Republik” dikembalikan tetapi tidak dihitung. orang tidak mendaftar untuk memberikan suara oleh partai politik di Wisconsin sehingga tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak Partai Republik atau Demokrat yang meminta surat suara untuk absen,” kata dia.
Selain itu katanya, penghitungan suara menurun di berbagai momen selama malam pemilihan di sebagian besar negara bagian itu dilacak bakal leluar di pengadilan. 512.000+ suara dialih dari Biden ke Trump (artinya 1.024.000 suara curang) 2.800.000+ Suara untuk Trump dihapus atau hampir 3.824.000 ditambah penghitungan suara curang berubah secara elektronik.
Lanjut ucapnya, di Pennyslavania saja, suara yang dialihkan dari Trump ke Biden hampir 220 ribu suara dan 941 ribu suara Trump yang dihapus dari mesin dominion, belum lavi pengamat Pemilu tak boleh mengikuti di Michigan.
“Dengan akan digugatnya pada akhir November jutaan suara pemilih ilegal atau pemilih imigran ilegal di Supreme Court, yang akan membuat Trump berbalik menang atas Biden,”
“Kuncinya ada di Hakim Agung Konservatif Amy Coney Barrett yang menggantikan posisi hakim liberal Ruth Bader Ginsburg. Jadi ini akan ditentukan 9 Hakim Agung AS,” kata Jerry.
Kejahatan Demokrat akan terungkap mulai dari 100 jaringan media di dunia, CNN, Fox, New York Times sampai sosmed Twitter, Facebook terlibat di dalamnya dan menyensor semuanya akan terungkap, terlebih lagi jika mereka terus menolak melaporkannya, sementara mereka mendorong propaganda campur tangan pemilu mereka yang besar dengan menyebut Joe “Presiden Terpilih”, kata Jerry.