Manuver calon presiden petahana Partai Republik yang kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika ini memicu kekhawatiran bahwa itu sebagai persiapan kudeta militer terhadap presiden terpilih Joe Biden dari Partai Demokrat.Ada juga dugaan bahwa aksi Trump ini bagian dari upaya penarikan seluruh pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan untuk mengakhiri apa yang disebut Trump sebagai perang tanpa akhir tentara Amerika di luar negeri.
Selain Esper, yang dipecat Trump pada hari Senin, kepala staf Esper Jennifer Stewart, pelaksana tugas (plt) kepala kebijakan James Anderson, dan wakil sekretaris intelijen Joseph Kernan juga telah disingkirkan. Mereka digantikan oleh kepala anti-teroris Dewan Keamanan Nasional (NSC) Christopher Miller, beberapa mantan asisten NSC termasuk Jenderal Anthony Tata dan Ezra Cohen-Watnick.