Hal itu diungkapkan Trump dalam Fox & Friends. Ketika ditanya oleh co-host Steve Doocy, Trump menjawab: “Nomor saya terakhir kali adalah 306.”
“Saya berakhir dengan 306,” kata Trump.
“Itu adalah angka yang bagus. 223-306, dan itu angka yang besar, dan saya pikir kami akan mengatasinya. Saya akan berhenti di situ. Saya pikir kita akan menjadi lebih baik,” imbuhnya seperti dikutip dari Fox News,Selasa (3/11/2020).
Trump menerima 304 suara Electoral College pada 2016 setelah dua pemilih dari Partai Republik memberikan suara protes.
“Itu tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara kita. Tidak pernah terjadi yang seperti ini,” pungkasnya.
Trump telah menyatakan kekesalannya, dan telah berulang kali mengklaim bahwa warga Amerika harus dapat mengetahui hasil pemilihan mereka pada Hari Pemilihan. Trump bahkan dilaporkan mengancam akan mengumumkan kemenangan sepihak dalam pilpres sebelum waktu yang semestinya, tetapi dia membantahnya, menyatakan bahwa itu adalah “laporan palsu.
Topik itu muncul lagi selama wawancara Selasa pagi. Sekali lagi, Trump menolak gagasan deklarasi prematur, dengan mengatakan dia akan membuat pengumuman hanya jika ada kemenangan, dan tidak ada alasan untuk bermain-main.
Gelaran pemilu tahun ini diharapkan akan menciptakan rekor jumlah pemilih, karena hampir 100 juta orang telah memberikan suara mereka lebih awal. Namun sangat mungkin bahwa hasil pilpres kali ini tidak akan didapatkan saat pemungutan suara ditutup pada Selasa malam waktu AS, karena beberapa negara bagian di medan pertempuran utama mengizinkan penghitungan surat suara yang dikirim karena mereka terus dikirimkan selama beberapa hari ke depan.
Sumber : Sindo