Tak Ingin Jadi Kelinci Percobaan, Presiden Brasil Tolak Vaksin Covid-19 dari China

ESENSINEWS.com - Kamis/22/10/2020
Tak Ingin Jadi Kelinci Percobaan, Presiden Brasil Tolak Vaksin Covid-19 dari China
 - ()

ESENSINEWS.com – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menyatakan pihaknya tidak akan membeli vaksin Covid-19 buatan China, sehari setelah menteri kesehatan Brasil menyebut vaksin tersebut akan ditambahkan pada program imunisasi.

Menanggapi pendukungnya di media sosial yang mendesaknya agar tidak membeli vaksin Sinovac, Bolsonaro mengatakan: “Kami tidak akan membeli vaksin China.”

Sang presiden menyebut vaksin tersebut belum merampungkan uji coba.

Brasil termasuk negara yang paling parah terkena dampak virus corona.

Terdapat hampir 5,3 juta kasus positif di Brasil – tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan India. Brasil juga tercatat pada peringkat kedua dunia setelah AS dalam hal angka kematian, yakni hampir 155.000 kematian hingga 21 Oktober, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Pada Selasa (20/10/2020), Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, mengatakan pemerintah federal telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Negara Bagian São Paulo untuk membeli 46 juta dosis vaksin CoronaVac yang sedang diuji oleh pusat riset Brasil, Institut Butantan.

Vaksin itu—yang akan diproduksi Butantan—masih harus disetujui oleh badan regulator kesehatan agar dapat digunakan masyarakat.

Gubernur São Paulo, João Doria, mengatakan program vaksinasi dapat dimulai pada Januari 2021, yang menjadikan program itu sebagai salah satu vaksinasi Covid-19 pertama di dunia.

Akan tetapi, pada Rabu (21/10), Presiden Bolsonaro mencuit di Twitter bahwa setiap vaksin harus disetujui oleh badan regulator kesehatan dan diuji keampuhannya oleh kementerian kesehatan sebelum tersedia untuk masyarakat.

“Rakyat Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapapun,” sebutnya.

sinovac
Keterangan gambar,Seorang perawat memegang vaksin Sinovac dari China di Porto Alegre, Brasil, pada Agustus 2020.

Institut Butantan mengumumkan pada Senin (19/10) bahwa vaksin dua dosis dari Sinovac tampaknya aman dalam uji klinis tahap akhir.

Namun, hasil itu ‘hanyalah hasil permulaan’ dan pengujian masih terus berlangsung, demikian mereka memperingatkan. Pusat penelitian ini juga menyatakan, data tentang seberapa efektif vaksin tersebut tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.

Brasil juga berencana untuk mendistribusikan vaksin yang dibuat oleh Universitas Oxford Inggris dan perusahaan farmasi AstraZeneca.

Hingga kini, uji coba vaksin buatan Sinovac juga dilakukan di Turki dan Indonesia.

‘Harus efektif dan aman’

Indonesia mengirim tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama ke China untuk melakukan inspeksi terhadap produsen vaksin Sinovac. Tujuannya untuk mendapatkan data hasil uji klinis fase ketiga yang dilakukan di negara lain.

covid-19
Keterangan gambar,Tim medis melakukan penanganan terhadap pasien dalam persiapan simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Senin (5/10/2020). Kementerian Kesehatan melakukan kunjungan dan survei untuk melihat kesiapan puskesmas tersebut sebagai lokasi layanan vaksinasi COVID-19 serta menggelar simulasi pada Selasa (6/10/2020)

Sejauh ini, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung yang menguji vaksin buatan Sinovac menyatakan tidak ada laporan efek samping yang berat atau serius di antara ribuan relawan yang menerima vaksin tersebut. .

Hasil sementara itu, menurut pakar biologi molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo, serupa dengan data uji klinis fase satu dan dua yang berlangsung di negara-negara lain.

Namun demikian, katanya, bukan berarti bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat, sebab dasar program vaksinasi harus menjamin keamanan dan efektivitas.

“Memang dari uji klinis fase satu dan dua sejauh ini belum ada kasus kematian, tapi bagaimana efektivitasnya?

Kementerian Kesehatan Indonesia berharap kepastian keamanan dan kehalalan vaksin itu akan keluar pada akhir Oktober atau pekan pertama November setelah kepulangan tim dari China.

Selain membeli vaksin buatan Sinovac, Indonesia juga bekerja sama dengan produsen vaksin CanSino dan Sinopharm.

covid-19, vaksin China, Brasil, Indonesia
Keterangan gambar,Petugas kesehatan menunjukkan hasil tes swab

Dalam laman Badan Kesehatan Dunia, WHO, disebutkan hingga kini belum ada vaksin Covid-19. Lebih dari 100 kandidat vaksin Covid-19 sedang dikembangkan, dan beberapa di antaranya masih dalam tahap uji coba pada manusia.

Suatu vaksin dapat dinyatakan terbukti aman dan efektif, berdasarkan persetujuan regulator tingkat nasional di negara terkait. WHO bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk membantu mengkoordinasikan langkah-langkah kunci dalam proses ini.

 

Sumber : BBC


Warning: Undefined variable $post in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Warning: Attempt to read property "ID" on null in /home/esensinews.com/public_html/wp-content/themes/kompasX/functions.php on line 101

Tinggalkan Komentar

Kolom

Mungkin Anda melewatkan ini

Debut Bersama Ipwisch Town, Elkan Baggot jadi Orang Pertama Indonesia Merumput di Liga Inggris

Debut Bersama Ipwisch Town, Elkan Baggot jadi Orang Pertama Indonesia Merumput di Liga Inggris

Ketua Sinode GMIM Doakan Kepemimpinan AA-RS

Ketua Sinode GMIM Doakan Kepemimpinan AA-RS

Pebalap Marc Marques tak Pernah Mimpi Berprestasi di Usia Muda

Pebalap Marc Marques tak Pernah Mimpi Berprestasi di Usia Muda

Usai Ditolak Menkumham, Dua Gugatan Moeldoko Cs Kandas di Pengadilan

Usai Ditolak Menkumham, Dua Gugatan Moeldoko Cs Kandas di Pengadilan

Miris, Peringkat Pendidikan Indonesia di Papan Bawah

Miris, Peringkat Pendidikan Indonesia di Papan Bawah

Tag

Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya