ESENSINEWS.com – Menurut pernyataan yang dirilis pada Jumat (16/10/2020), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dan pertahanan.
Dalam pernyataan gabungan yang dirilis Departemen Pertahanan AS itu usai pertemuan di Pentagon, Esper menyampaikan “pentingnya penegakan hak-hak asasi manusia (HAM), hukum dan profesionalisasi sementara kedua negara itu memperluas kerja sama.”
Sementara Prabowo menyampaikan “pentingnya kerja sama militer dalam semua tingkatan,” kata pernyataan itu. Dia juga menyampaikan “apresiasi atas dukungan AS terhadap modernisasi pertahanan Indonesia.”
Kedua pejabat menyatakan keinginan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan militer bilateral and bekerja sama dalam keamanan maritim.
Kedua menteri itu juga menyatakan niat untuk memulai kembali upaya mencari jenazah para tentara AS yang hilang di Indonesia semasa Perang Dunia Kedua. Mereka juga menyampaikan rasa simpati bagi mereka yang terdampak Covid-19 di AS dan Indonesia, kata pernyataan itu lagi.
Kunjungan Prabowo ke Washington, yang dilakukan atas undangan pemerintah AS, mengundang kontroversi.
Sedikitnya 12 lembaga swadaya masyarakat (LSM), Selasa (13/10), mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, memprotes pemberian visa kepada Prabowo.
Prabowo telah sejak lama ditolak masuk ke Amerika karena dugaan keterlibatannya dalam pelanggaran HAM puluhan tahun lalu.
Sumber : VOA