Terbaru, dari hasil tes swab yang sudah dilakukan kepada 36 orang, 22 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam menyebut dari sebanyak 22 pasien, 19 sedang menjalani karantina di Rumah Dinas Wali Kota Semarang dan tiga pasien lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.
“Dari tiga yang dirawat di rumah sakit ada satu pasien yang melahirkan, satu pasien meninggal dunia dan satu pasien sedang dirawat,” jelas Hakam, Rabu (16/9/2020).
Dia menjelaskan kondisi pasien yang baru melahirkan bayi dalam keadaan sehat.
Pasien selama masih terpapar Covid-19 tidak diizinkan untuk memberikan ASI kepada bayinya.
“Pasien yang melahirkan alhamdulillah sehat walafiat. Untuk bayinya terpapar (Covid-19) atau tidak belum memastikan karena harus dites swab dulu. Saya belum mendapat laporan tapi mudah-mudahan tidak,” ucapnya.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima terdapat 71 pasien yang diisolasi di rumah dinas wali kota Semarang sudah sembuh.
“Kemarin pasiem dari Rumdin ada yang sembuh atau konversi 71 orang. Kalau pastinya yang dari Krobokan belum tahu tapi kemarin sudah ada 2 yang negatif,” jelasnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat mewaspadai akan klaster penularan Covid-19 di Semarang.
“Klaster perusahaan, perkantoran baik BUMN dan ASN, nakes, tempat-tempat umum masih rawan. Maka kita lakukan operasi yustisi gabungan terutama di 20 kelurahan mikro zonasi menyasar daerah yang protokol kesehatannya masih rendah,” katanya.
Sumber : Kompas.com