“Adanya beberapa daerah pemerintah daerah yang menyimpan dananya di bank. Jadi bukan dibelanjakan dan mengambil bunganya,” kata Mendagri Tito Karnavian dalam akun YouTube Kemendagri RI, dilansir Medcom,id, Kamis, (03/9/2020).
Selanjutnya kata dia, serapan anggaran amat penting khususnya dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi covid-19. Ia meminta seluruh unsur pemda menggenjot belanja daerah.
“Kalau uangnya tidak beredar di masyarakat, maka ekonomi akan kesulitan karena instrumen untuk membangkitkan ekonomi adalah belanja pemerintah,” tegas Tito.
Mantan Kapolri ini mengungkapkan empat provinsi masih rendah atau di bawah rata-rata nasional, yakni 44,74 persen, dalam realisasi APBD hingga akhir Agustus 2020. Wilayah itu yakni Papua, Maluku Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Informasi yang dihimpun, hingga awal Agustus, serapan anggaran Papua baru 21,57 persen dan Sulawesi Tenggara 24,56 persen. Sementara itu, pada Juli 2020, Maluku Utara tercatat baru menyerap 17 persen anggaran dan Kalimantan Barat 22 persen.
Tito minta jajaran inspektorat daerah menelusuri kondisi tersebut. Belanja pemda tak proporsional itu menunjukkan uang tidak beredar di masyarakat.
“Jajaran inspektorat jangan diam, bergerak, lihat ada apa. What’s wrong with you? Ada apa dengan Anda, sehingga kok (serapan) anggarannya jadi rendah,” tegasnya.